Emil Belum Tenang Maju Pilgub Sebelum PPP dan Demokrat Beri Dukungan

Emil Belum Tenang Maju Pilgub Sebelum PPP dan Demokrat Beri Dukungan
A
A
A
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mengaku masih belum tenang untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. Saat ini, figur yang didukung Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan PKB masih menunggu keputusan sikap PPP dan Demokrat.
Menurut Emil, dirinya harus mengumpulkan minimal 8 kursi agar genap menjadi 20 kursi sebagai syarat utama maju di pilkada. Dia mengaku, kekurangan dungungan tersebut akan dikejar hingga pendaftaran calon peserta pilkada pada Januari 2018, mendatang.
"Belum tenang atuh. Kan belum 20 kursi. Tapi, saya masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah parpol," kata Emil di Pendopo, Kota Bandung, Rabu(30/8/2017).
Dia menyebutkan, saat ini komunikasi intens terus dijalin bersama PPP dan Demokrat. Bahkan, Partai Hanura juga masuk dalam radar yang dijadikan komuniasi politik.
"Politik itu bukan matematik. Politik itu ilmu yang tidak pasti. Seperti sekarang, Golkar misalnya. Selama belum ada janur kuning melengkung, situasi politik masih bisa berubah," katanya.
Dia berharap, PPP dan Demokrat dapat ikut memberikan dukungan dan berkoalisi membentuk poros besar saat menghadapi Pilgub Jabar. Emil mengungkapkan, dengan bergabungnya PPP, Demokrat, dan Hanura, maka dukungan kursi parpol akan menjadi 36 kursi.
"Kalau terjadi kesepakatan maka akan terjadi koalisi besar. PPP dan Demokrat saja sudah 21 kursi, ditambah NasDem dan PKB, 12 kursi. Belum lagi Hanura punya 3 kursi," ujarnya.
Menurut Emil, dirinya harus mengumpulkan minimal 8 kursi agar genap menjadi 20 kursi sebagai syarat utama maju di pilkada. Dia mengaku, kekurangan dungungan tersebut akan dikejar hingga pendaftaran calon peserta pilkada pada Januari 2018, mendatang.
"Belum tenang atuh. Kan belum 20 kursi. Tapi, saya masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah parpol," kata Emil di Pendopo, Kota Bandung, Rabu(30/8/2017).
Dia menyebutkan, saat ini komunikasi intens terus dijalin bersama PPP dan Demokrat. Bahkan, Partai Hanura juga masuk dalam radar yang dijadikan komuniasi politik.
"Politik itu bukan matematik. Politik itu ilmu yang tidak pasti. Seperti sekarang, Golkar misalnya. Selama belum ada janur kuning melengkung, situasi politik masih bisa berubah," katanya.
Dia berharap, PPP dan Demokrat dapat ikut memberikan dukungan dan berkoalisi membentuk poros besar saat menghadapi Pilgub Jabar. Emil mengungkapkan, dengan bergabungnya PPP, Demokrat, dan Hanura, maka dukungan kursi parpol akan menjadi 36 kursi.
"Kalau terjadi kesepakatan maka akan terjadi koalisi besar. PPP dan Demokrat saja sudah 21 kursi, ditambah NasDem dan PKB, 12 kursi. Belum lagi Hanura punya 3 kursi," ujarnya.
(wib)