Pengurus Grind Jateng Dilatih Membuat Pupuk Organik
A
A
A
SEMARANG - Puluhan pengurus Garda Rajawali Perindo (Grind) di Jawa Tengah dilatih mengolah sampah menjadi pupuk organik. Ilmu yang diperoleh diharapkan bisa ditularkan kepada masyarakat sekitar.
"Ini pelatihan sengaja kita gelar karena masih banyak permasalahan sampah di sekitar kita. Makanya kami mengumpulkan pengurus DPW Grind Jateng dan DPD di berbagai daerah untuk belajar bersama mengolah sampah," kata Ketua DPW Grind Jateng Dody Firman Nurcahya, Rabu (30/8/2017).
Pelatihan tersebut menghadirkan praktisi sekaligus Duta Lingkungan Grind Heru Santoso, asal Tangerang, Banten. Sekitar 30 peserta diberi wawasan tentang jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan penambah nutrisi hewan ternak.
"Harapannya nanti setelah mendapatkan ilmu membuat pupuk dari sampah rumah tangga ini, kami bisa menularkannya ke tetangga dan masyarakat sekitar. Selain mudah pembuatannya, ternyata pupuk organik cair ini juga bisa menjadi tambahan penghasilan," jelasnya.
Penuturan senada disampaikan salah satu peserta, Diana Irawati. Perempuan cantik sekaligus Ketua DPD Grind Grobogan itu mengaku akan menyampaikan hasil pelatihan kali ini kepada para peternak di daerahnya.
"Sampah yang diolah ini hasilnya macam-macam, bisa buat tanaman atau hewan. Bahkan, hewan yang diberi nutrisi tambahan ini, kotorannya tidak bau. Cocoklah bagi para pemilik ternak di daerah saya," katanya sambil tersenyum.
"Ini pelatihan sengaja kita gelar karena masih banyak permasalahan sampah di sekitar kita. Makanya kami mengumpulkan pengurus DPW Grind Jateng dan DPD di berbagai daerah untuk belajar bersama mengolah sampah," kata Ketua DPW Grind Jateng Dody Firman Nurcahya, Rabu (30/8/2017).
Pelatihan tersebut menghadirkan praktisi sekaligus Duta Lingkungan Grind Heru Santoso, asal Tangerang, Banten. Sekitar 30 peserta diberi wawasan tentang jenis-jenis sampah dan cara pengolahannya agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dan penambah nutrisi hewan ternak.
"Harapannya nanti setelah mendapatkan ilmu membuat pupuk dari sampah rumah tangga ini, kami bisa menularkannya ke tetangga dan masyarakat sekitar. Selain mudah pembuatannya, ternyata pupuk organik cair ini juga bisa menjadi tambahan penghasilan," jelasnya.
Penuturan senada disampaikan salah satu peserta, Diana Irawati. Perempuan cantik sekaligus Ketua DPD Grind Grobogan itu mengaku akan menyampaikan hasil pelatihan kali ini kepada para peternak di daerahnya.
"Sampah yang diolah ini hasilnya macam-macam, bisa buat tanaman atau hewan. Bahkan, hewan yang diberi nutrisi tambahan ini, kotorannya tidak bau. Cocoklah bagi para pemilik ternak di daerah saya," katanya sambil tersenyum.
(zik)