Survei Pilgub Jatim: Azwar Anas Cawagub Potensial
A
A
A
SURABAYA - Hasil survei lembaga Polltrend menunjukkan, nama-nama besar masih mendominasi jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang. Survei lembaga yang digerakkan sejumlah dosen politik UIN Sunan Ampel Surabaya itu memetakan preferensi kiai sebagai salah satu pembentuk opini (opinion maker) di Jatim.
”Survei ini bukan seperti lembaga lainnya yang fokus di kalangan pemilih langsung, tapi ini memetakan pilihan opinion maker, dalam hal ini kiai yang memang pengaruhnya besar di Jatim,” ujar Direktur Polltrend Dr Khoirul Yahya di Surabaya, Rabu (30/8/2017).
Dia mengatakan, kiai masih menjadi referensi politik dan sumber opini bagi masyarakat Jatim yang merupakan basis pesantren. ”Sekitar 70% masyarakat Jatim terafiliasi atau merasa dirinya warga NU. Jadi penting untuk mengetahui sikap para kiai sebagai pembentuk opini warga,” papar Yahya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Rabu (30/8/2017).
Responden dipilih berdasarkan focuss group discussion (FGD) yang juga memetakan derajat pengaruh kiai, sehingga didapatkan 61 kiai. Survei digelar 17 Juni-17 Juli 2017.
”Kami memakai tipologi kiai yang diperkenalkan profesor riset LIPI dan mantan Sekjen NU Prof Endang Turmudi, yaitu kiai pesantren, kiai politik, kiai panggung/mubalig, kiai tarekat,” paparnya.
Hasilnya, untuk popularitas, posisi tertinggi ditempati Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebesar 100%, Mensos Khofifah Indar Parawansa 93,4%, Imam Nahrawi 88,5%, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 85,2%, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar 77%, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 72,1%.
Dari sisi elektabilitas, Gus Ipul di posisi puncak sebesar 72,1%, disusul Khofifah 16,4%, Halim Iskandar 3,3%, dan Azwar Anas 1,6 %. Sisanya lain-lain.
”Untuk elektabilitas, selisihnya cukup besar, 55% antara tokoh di peringkat pertama dan kedua. Artinya, mayoritas kiai mendukung Gus Ipul yang memang sudah bertahun-tahun ada di lingkungan kiai-kiai di Jatim. Ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan,” ujar Yahya.
Adapun untuk posisi cawagub, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menjadi yang tertinggi dengan angka 27,9%, disusul Tri Rismaharini 21,3%, Khofifah 16,4% , Halim Iskandar 14,8%. Sisanya lain-lain.
”Untuk Pak Anas, yang paling dilihat adalah faktor kinerja karena dinilai berhasil memajukan Banyuwangi. Begitu pula Bu Risma,” ujarnya.
Sosiolog Universitas Airlangga Novri Susan mengatakan, pengaruh kiai sangat besar di Jatim. "Secara sosiologis memang begitu, pengaruh kiai memang besar dan itu fakta yang tidak bisa diremehkan oleh kandidat," ujar doktor alumnus Doshisha University, Jepang tersebut.
”Kiai bisa sangat memengaruhi pilihan warga, kiai pun masih jadi referensi nilai-nilai," imbuh Novri.
”Survei ini bukan seperti lembaga lainnya yang fokus di kalangan pemilih langsung, tapi ini memetakan pilihan opinion maker, dalam hal ini kiai yang memang pengaruhnya besar di Jatim,” ujar Direktur Polltrend Dr Khoirul Yahya di Surabaya, Rabu (30/8/2017).
Dia mengatakan, kiai masih menjadi referensi politik dan sumber opini bagi masyarakat Jatim yang merupakan basis pesantren. ”Sekitar 70% masyarakat Jatim terafiliasi atau merasa dirinya warga NU. Jadi penting untuk mengetahui sikap para kiai sebagai pembentuk opini warga,” papar Yahya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Rabu (30/8/2017).
Responden dipilih berdasarkan focuss group discussion (FGD) yang juga memetakan derajat pengaruh kiai, sehingga didapatkan 61 kiai. Survei digelar 17 Juni-17 Juli 2017.
”Kami memakai tipologi kiai yang diperkenalkan profesor riset LIPI dan mantan Sekjen NU Prof Endang Turmudi, yaitu kiai pesantren, kiai politik, kiai panggung/mubalig, kiai tarekat,” paparnya.
Hasilnya, untuk popularitas, posisi tertinggi ditempati Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebesar 100%, Mensos Khofifah Indar Parawansa 93,4%, Imam Nahrawi 88,5%, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 85,2%, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar 77%, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 72,1%.
Dari sisi elektabilitas, Gus Ipul di posisi puncak sebesar 72,1%, disusul Khofifah 16,4%, Halim Iskandar 3,3%, dan Azwar Anas 1,6 %. Sisanya lain-lain.
”Untuk elektabilitas, selisihnya cukup besar, 55% antara tokoh di peringkat pertama dan kedua. Artinya, mayoritas kiai mendukung Gus Ipul yang memang sudah bertahun-tahun ada di lingkungan kiai-kiai di Jatim. Ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan,” ujar Yahya.
Adapun untuk posisi cawagub, Bupati Banyuwangi Azwar Anas menjadi yang tertinggi dengan angka 27,9%, disusul Tri Rismaharini 21,3%, Khofifah 16,4% , Halim Iskandar 14,8%. Sisanya lain-lain.
”Untuk Pak Anas, yang paling dilihat adalah faktor kinerja karena dinilai berhasil memajukan Banyuwangi. Begitu pula Bu Risma,” ujarnya.
Sosiolog Universitas Airlangga Novri Susan mengatakan, pengaruh kiai sangat besar di Jatim. "Secara sosiologis memang begitu, pengaruh kiai memang besar dan itu fakta yang tidak bisa diremehkan oleh kandidat," ujar doktor alumnus Doshisha University, Jepang tersebut.
”Kiai bisa sangat memengaruhi pilihan warga, kiai pun masih jadi referensi nilai-nilai," imbuh Novri.
(sms)