Pilgub Jabar, PPP Belum Terpikir Dukung Ridwan Kamil
A
A
A
BANDUNG - Meski Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengklaim dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kepada Ridwan Kamil sudah semakin dekat, PPP ternyata belum terpikir untuk mendukung Ridwan Kamil di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2018.
Seperti diketahui, sebagai partai pengusung Ridwan Kamil, NasDem masih membutuhkan tambahan 8 kursi dukungan untuk memenuhi syarat minimal 20 kursi dukungan pasca bergabungnya PKB. Sebagai pemilik 9 kursi di DPRD Jabar, peran PPP menjadi sangat vital bagi koalisi partai pengusung Ridwan Kamil.
Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin menegaskan, pihaknya belum terpikir untuk mendukung pria yang akrab disapa Emil itu di Pilgub Jabar 2018. Bahkan, bukan hanya Emil, PPP pun belum terpikir untuk mendukung kandidat calon gubernur (cagub) Jabar lainnya yang kini sudah mengerucut pada tiga sosok, yakni Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Emil sendiri.
“Bukan tidak benar atau tidak siap (mendukung Ridwan Kamil bersama NasDem). Memang belum ada keputusan apa-apa. Kami juga butuh pandangan DPP,” ungkap Ade, Rabu (30/8/2017).
Ade pun mengkritik sikap partai politik (parpol) yang kini lebih condong menimbang-nimbang sosok cagub Jabar yang akan mereka dukung, ketimbang memikirkan kriteria calon pemimpin Jabar yang tepat. Bahkan, kata Ade, ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) di 16 kabupaten/kota pun nyaris luput dari perhatian parpol.
Senin 28 Agustus 2017 malam, lanjut Ade, PPP kembali menggelar pertemuan dengan PAN dan Demokrat di Kantor DPD Demokrat Jabar di Kota Bandung, sebagai tindak lanjut pertemuan PPP, PAN, Demokrat, PKB, dan Hanura di Hotel Horison Bandung, beberapa waktu lalu. “Namun kali ini Hanura dan PKB tidak datang. Kami membahas bagaimana Jabar ke depan, bagaimana evaluasinya, apa yang belum dilakukan Jabar. Kami juga membahas soal mengenai kriteria calon pemimpin Jabar ke depan,” ungkapnya.
Ade pun meyakinkan komunikasi politik dengan parpol lainnya sudah dilakukan PPP, termasuk dengan NasDem. Namun, Ade kembali menegaskan, komunikasi politik yang dibangun belum menghasilkan perkembangan apapun, apalagi kesepakatan soal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. “Selama ini yang dibahas adalah tiga tokoh yang masuk bursa pencalonan gubernur Jabar (Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Dedi Mulyadi). Tapi sampai saat ini belum ada yang pasti,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, dengan dukungan yang telah diberikan PKB, kekuatan politik di belakang Emil semakin besar. “Kini Kang Emil sudah memiliki 12 kursi. Kami hanya butuh 8 kursi lagi agar Kang Emil mulus melenggang ke Pilgub Jabar,” ungkap Saan, Selasa, 29 Agustus 2017.
Saan meyakinkan, pihaknya tengah berupaya mencari tambahan 8 kursi lagi. Bahkan, Saan mengklaim, 8 kursi tambahan tersebut tidak lama lagi akan diperoleh Emil. “Kami tengah berupaya agar PPP juga mendukung Kang Emil. PPP tinggal menunggu waktu saja karena sudah sangat dekat dengan kami,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sebagai partai pengusung Ridwan Kamil, NasDem masih membutuhkan tambahan 8 kursi dukungan untuk memenuhi syarat minimal 20 kursi dukungan pasca bergabungnya PKB. Sebagai pemilik 9 kursi di DPRD Jabar, peran PPP menjadi sangat vital bagi koalisi partai pengusung Ridwan Kamil.
Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin menegaskan, pihaknya belum terpikir untuk mendukung pria yang akrab disapa Emil itu di Pilgub Jabar 2018. Bahkan, bukan hanya Emil, PPP pun belum terpikir untuk mendukung kandidat calon gubernur (cagub) Jabar lainnya yang kini sudah mengerucut pada tiga sosok, yakni Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Emil sendiri.
“Bukan tidak benar atau tidak siap (mendukung Ridwan Kamil bersama NasDem). Memang belum ada keputusan apa-apa. Kami juga butuh pandangan DPP,” ungkap Ade, Rabu (30/8/2017).
Ade pun mengkritik sikap partai politik (parpol) yang kini lebih condong menimbang-nimbang sosok cagub Jabar yang akan mereka dukung, ketimbang memikirkan kriteria calon pemimpin Jabar yang tepat. Bahkan, kata Ade, ajang pemilihan kepala daerah (pilkada) di 16 kabupaten/kota pun nyaris luput dari perhatian parpol.
Senin 28 Agustus 2017 malam, lanjut Ade, PPP kembali menggelar pertemuan dengan PAN dan Demokrat di Kantor DPD Demokrat Jabar di Kota Bandung, sebagai tindak lanjut pertemuan PPP, PAN, Demokrat, PKB, dan Hanura di Hotel Horison Bandung, beberapa waktu lalu. “Namun kali ini Hanura dan PKB tidak datang. Kami membahas bagaimana Jabar ke depan, bagaimana evaluasinya, apa yang belum dilakukan Jabar. Kami juga membahas soal mengenai kriteria calon pemimpin Jabar ke depan,” ungkapnya.
Ade pun meyakinkan komunikasi politik dengan parpol lainnya sudah dilakukan PPP, termasuk dengan NasDem. Namun, Ade kembali menegaskan, komunikasi politik yang dibangun belum menghasilkan perkembangan apapun, apalagi kesepakatan soal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. “Selama ini yang dibahas adalah tiga tokoh yang masuk bursa pencalonan gubernur Jabar (Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Dedi Mulyadi). Tapi sampai saat ini belum ada yang pasti,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPW NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, dengan dukungan yang telah diberikan PKB, kekuatan politik di belakang Emil semakin besar. “Kini Kang Emil sudah memiliki 12 kursi. Kami hanya butuh 8 kursi lagi agar Kang Emil mulus melenggang ke Pilgub Jabar,” ungkap Saan, Selasa, 29 Agustus 2017.
Saan meyakinkan, pihaknya tengah berupaya mencari tambahan 8 kursi lagi. Bahkan, Saan mengklaim, 8 kursi tambahan tersebut tidak lama lagi akan diperoleh Emil. “Kami tengah berupaya agar PPP juga mendukung Kang Emil. PPP tinggal menunggu waktu saja karena sudah sangat dekat dengan kami,” ungkapnya.
(mcm)