Bantu Korban First Travel, Polrestabes Bandung Bikin Posko

Senin, 28 Agustus 2017 - 12:16 WIB
Bantu Korban First Travel,...
Bantu Korban First Travel, Polrestabes Bandung Bikin Posko
A A A
BANDUNG - Satreskrim Polrestabes Bandung akan membuka posko crisis center untuk menindaklanjuti laporan para korban penipuan biro perjalanan haji dan umrah First Travel, milik tersangka Annisa Hasibuan dan Andika Surachman.

Posko ini juga dibuka untuk memudahkan komunikasi dan menampung para korban First Travel di Kota Bandung dan sekitarnya, yang diperkirakan mencapai 632 orang.

"Hasil dialog dengan kurang lebih 40 orang yang mewakili 632 korban First Travel yang berada di Bandung, kami akan membuat posko crisis center untuk memudahkan komunikasi antara korban dengan penyidik," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana, Senin (28/8/2017).

Yoris menuturkan, selain membuka posko crisis center, langkah selanjutnya yang dilakukan bagi para korban, Satreskrim Polrestabes Bandung akan berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri.

Disinggung langkah apa yang akan dan telah dilakukan Satreskrim Polrestabes Bandung terhadap kantor cabang First Travel Bandung di Jalan Ibrahim Adjie Nomor 1118, Kota Bandung, Yoris mengungkapkan, pihaknya telah melayangkan surat pemanggilan kepada pengelola kantor cabang itu.

"Namun sebelum itu dilakukan, kami akan berkoordinasi dulu dengan Mabes Polri. Sebab kemungkinan pengelola kantor cabang itu sudah diperiksa oleh penyidik. Kemungkinan pula, kantor cabang yang tutup sejak kasus penipuan dan penggelapan mencuat itu telah digeledah oleh Mabes Polri," ungkap Yoris.

Koordinator korban First Travel Bandung Andrian Darmaji mengatakan, jumlah korban yang bersedia melapor ke Satreskrim Polrestabes Bandung bertambah dari 90 orang menjadi 132 orang dengan total kerugian mencapai Rp1,2 miliar lebih. Rata-rata korban telah menyetor dana ke First Travel Cabang Bandung antara Rp16 juta hingga Rp20 juta.

"Masih banyak korban yang belum melapor. Dari data manifes calon jamaah yang belum berangkat sebanyak 632 orang. Ada tiga kemungkinan mereka belum melapor, pertama karena tidak tahu kasus ini lantaran tinggal di pelosok, kedua mereka masih berharap bisa berangkat pada Oktober dan November, dan yang ketiga mereka sudah pasrah," kata Andrian di Satreskrim Polrestabes Bandung, Senin (28/8/2017).
(mcm)
Berita Terkait
Waspadalah, Ini Jenis-jenis...
Waspadalah, Ini Jenis-jenis Penipuan di Online Shop yang Sering Terjadi
Kisahnya Dijadikan Film,...
Kisahnya Dijadikan Film, Berikut 10 Tukang Tipu Paling Terkenal
5 Mobil Mewah dan Rp52,5...
5 Mobil Mewah dan Rp52,5 Miliar Disita dalam Kasus Penipuan Robot Trading NET89, Bareskrim Polri Ungkap Aset Terka
Demi Cuan, Waspadai...
Demi Cuan, Waspadai Modus-modus Pengemis Gadungan Ini
Polrestabes Surabaya...
Polrestabes Surabaya Ungkap Penipuan Investasi Smartkost
Ratusan Pelanggan Laporkan...
Ratusan Pelanggan Laporkan Grab Toko ke Polda Metro
Berita Terkini
Anggota Patwal Pepet...
Anggota Patwal Pepet Pemotor hingga Terperosok di Jalur Puncak Bogor Dicopot
6 jam yang lalu
Petugas Kabel Wi-Fi...
Petugas Kabel Wi-Fi Babak Belur Dikeroyok Anggota Ormas di Depok Gara-gara Tak Memberi Uang
7 jam yang lalu
Korban Tewas Kebakaran...
Korban Tewas Kebakaran Kapal Tanker Ronggolawe dan Tug Boat Bertambah Jadi 3 Orang
7 jam yang lalu
Banjir dan Longsor Terjang...
Banjir dan Longsor Terjang Kota Padangsidimpuan, Satu Orang Tewas
7 jam yang lalu
Bela sang Adik, Penyanyi...
Bela sang Adik, Penyanyi Dangdut Serli KDI Malah Jadi Korban Penganiayaan
8 jam yang lalu
BMKG: Gempa M5,2 Bayah...
BMKG: Gempa M5,2 Bayah Banten Masuk Kategori Megathrust Event, Tak Berpotensi Tsunami
8 jam yang lalu
Infografis
3 Wilayah Ingin Dirampas...
3 Wilayah Ingin Dirampas Trump, Salah Satunya Bikin Marah Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved