Edukasi Geopark Harus Menyasar Anak Usia Dini
A
A
A
MEDAN - Setelah mengunjungi geoarea dan geosite Geopark Kaldera Toba (GKT) di Kabupaten Humbahas dan Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis 24 Agustus 2017, Wagubsu Dr Nurhajizah Marpaung kembali memantau kondisi Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba di Kabupaten Samosir, Jumat (25/8/2017).
Dalam pemantauan di pusat informasi Geopark Kaldera Toba, Wagubsu langsung melihat kegiatan edukasi geopark kepada anak-anak sekolah. Dimana anak-anak terlihat diajarkan berbahasa Inggris, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda di sekitar geopark Kabupaten Samosir agar dapat melayani wisatawan. Seperti destinasi wisata lainnya yakni Bali yang dapat menyambut pengunjung dengan bahasa yang mampu dimengerti oleh wisatawan.
Tak hanya itu, Nurhajizah juga menyaksikan aktivitas anak-anak lainnya di gedung tersebut yang sedang melukis sketsa kondisi alam yang selama ini menjadi objek wisata di sekitar kawasan geopark Samosir.
Nurhajizah mengatakan, edukasi geopark kepada anak-anak usia dini ini penting dilakukan, sebab ini merupakan salah satu point rekomendasi yang harus dipenuhi oleh Pemprovsu untuk dapat masuk menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO.
“Kita sudah diminta sama Pak Gubsu untuk melakukan percepatan pemenuhan rekomendasi agar GKT dapat diakui sebagai GGN UNESCO. Pemantauan yang kita lakukan ini untuk mengecek satu persatu geoarea agar sama-sama dapat bekerja sama mengejar dalam dua bulan ini untuk memenuhi rekomendasi tersebut,” paparnya.
Dari pemantauan ini nantinya, lanjut Nurhajizah diharapkannya dapat menjadi pemetaan mana yang harus dilakukan pembangunan, mana yang harus ditata dan lainnya. “Harapan kita dengan adanya penataan ini nantinya, rekomendasi itu dapat terpenuhi terutama untuk edukasi geopark kepada masyarakat,” jelas Nurhajizah.
Sebelumnya, Wagubsu juga mengunjungi desa Pardugul dusun buntu pangaloa kecamatan pangururan, Samosir. Kedatangan Nurhajizah ke lokasi ini dalam rangka melakukan talkshow pada radio Samosir Green, di mana radio ini juga turut serta melakukan sosialisasi program geopark kepada masyarakat.
“Sosialisasi di media seperti radio ini juga merupakan rekomendasi yang harus kita penuhi,” terang Wagubsu.
Sementara itu, Manager Geoarea Samosir Wilmar E Simanjorang menyatakan, dengan kesungguhan dan kerjasama semua pihak, maka usulan untuk menjadikan Kaldera Toba sebagai Geopark Global Network (GGN) dapat terealisasi.
Apalagi sebelumnya, pihak UNESCO telah memberikan lima rekomendasi yang harus dipenuhi yakni edukasi, panel-panel, strategi pemasaran, pendekatan kultur dan harus ada pembenahan di lapangan.
Menurut Wilmar, harus ada edukasi geopark terhadap masyarakat, mengedukasi masyarakat, mengedukasi stakeholder, bahwa kita ini punya sesuatu hal yang paling berharga yakni ada sesuatu hal kaldera toba yang bertema vulkano toba.
“Dengan demikian anak-anak sudah berbicara soal geopark, opung-opung sudah bicara geopark kaldera toba,” sebut Manager Geoarea Samosir, Wilmar E Simanjorang, saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung.
Yang kedua panel-panel informasi dan edukasi, kalau mau kesini harus jelas, kalau kita dari silangit apa yang ada di Geoarea Samosir, kalau dari bandara silangit tentu kita harus masuk dari tele. Kalau dari kuala namu masuknya dari parapat. Makanya harus tahu berapa lama kesana naik apa kesana. Selanjutnya ada lagi strategi promosi dan pendekatan kultur serta harus ada terjadi perubahan di lapangan.
Dalam pemantauan di pusat informasi Geopark Kaldera Toba, Wagubsu langsung melihat kegiatan edukasi geopark kepada anak-anak sekolah. Dimana anak-anak terlihat diajarkan berbahasa Inggris, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda di sekitar geopark Kabupaten Samosir agar dapat melayani wisatawan. Seperti destinasi wisata lainnya yakni Bali yang dapat menyambut pengunjung dengan bahasa yang mampu dimengerti oleh wisatawan.
Tak hanya itu, Nurhajizah juga menyaksikan aktivitas anak-anak lainnya di gedung tersebut yang sedang melukis sketsa kondisi alam yang selama ini menjadi objek wisata di sekitar kawasan geopark Samosir.
Nurhajizah mengatakan, edukasi geopark kepada anak-anak usia dini ini penting dilakukan, sebab ini merupakan salah satu point rekomendasi yang harus dipenuhi oleh Pemprovsu untuk dapat masuk menjadi anggota Global Geopark Network (GGN) UNESCO.
“Kita sudah diminta sama Pak Gubsu untuk melakukan percepatan pemenuhan rekomendasi agar GKT dapat diakui sebagai GGN UNESCO. Pemantauan yang kita lakukan ini untuk mengecek satu persatu geoarea agar sama-sama dapat bekerja sama mengejar dalam dua bulan ini untuk memenuhi rekomendasi tersebut,” paparnya.
Dari pemantauan ini nantinya, lanjut Nurhajizah diharapkannya dapat menjadi pemetaan mana yang harus dilakukan pembangunan, mana yang harus ditata dan lainnya. “Harapan kita dengan adanya penataan ini nantinya, rekomendasi itu dapat terpenuhi terutama untuk edukasi geopark kepada masyarakat,” jelas Nurhajizah.
Sebelumnya, Wagubsu juga mengunjungi desa Pardugul dusun buntu pangaloa kecamatan pangururan, Samosir. Kedatangan Nurhajizah ke lokasi ini dalam rangka melakukan talkshow pada radio Samosir Green, di mana radio ini juga turut serta melakukan sosialisasi program geopark kepada masyarakat.
“Sosialisasi di media seperti radio ini juga merupakan rekomendasi yang harus kita penuhi,” terang Wagubsu.
Sementara itu, Manager Geoarea Samosir Wilmar E Simanjorang menyatakan, dengan kesungguhan dan kerjasama semua pihak, maka usulan untuk menjadikan Kaldera Toba sebagai Geopark Global Network (GGN) dapat terealisasi.
Apalagi sebelumnya, pihak UNESCO telah memberikan lima rekomendasi yang harus dipenuhi yakni edukasi, panel-panel, strategi pemasaran, pendekatan kultur dan harus ada pembenahan di lapangan.
Menurut Wilmar, harus ada edukasi geopark terhadap masyarakat, mengedukasi masyarakat, mengedukasi stakeholder, bahwa kita ini punya sesuatu hal yang paling berharga yakni ada sesuatu hal kaldera toba yang bertema vulkano toba.
“Dengan demikian anak-anak sudah berbicara soal geopark, opung-opung sudah bicara geopark kaldera toba,” sebut Manager Geoarea Samosir, Wilmar E Simanjorang, saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung.
Yang kedua panel-panel informasi dan edukasi, kalau mau kesini harus jelas, kalau kita dari silangit apa yang ada di Geoarea Samosir, kalau dari bandara silangit tentu kita harus masuk dari tele. Kalau dari kuala namu masuknya dari parapat. Makanya harus tahu berapa lama kesana naik apa kesana. Selanjutnya ada lagi strategi promosi dan pendekatan kultur serta harus ada terjadi perubahan di lapangan.
(kri)