Harga Garam Mahal, Bete-bete yang Biasa Dibuat Ikan Asin Dibuang Nelayan
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Jutaan ikan bete-bete (ikan khusus dibuat asin) mencemari Pantai Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Selasa (22/8/2017) sore. Ikan-ikan ini bukannya mati karena racun atau limbah, namun karena dibuang oleh para nelayan.
"Iya itu ikan bete bete yang buang para nelayan di sini. Ikan bete bete ini hanya bisa dimakan kalau diasinkan, karena ikannya kecil dan banyak durinya," ujar Kepala Desa Teluk Bogam, Syahrian saat dihubungi MNC Media, Selasa malam (22/8/2017).
Dia mengatakan, sudah hampir 1 bulan ini harga garam sangat mahal. Satu kilogramnya mencapai Rp10 ribu. Jadi produksi ikan asin di Teluk Bogam berhenti total.
"Kalau pas menjaring ikan dapat ikan bete bete ya langsung dibuang ke laut. Karena kalau dimasak tidak enak rasanya dan banyak duri," timpalnya.
Terkait pencemaran laut, Syahrian menanggapinya bahwa itu tidak disengaja terbawa air pasang.
"Biasanya dibuang di tengah laut. Tapi hari ini terbawa gelombang dan mencemari pesisir pantai. Ke depan kita coba cari solusinya supaya tidak kembali ke pantai," tandasnya.
"Iya itu ikan bete bete yang buang para nelayan di sini. Ikan bete bete ini hanya bisa dimakan kalau diasinkan, karena ikannya kecil dan banyak durinya," ujar Kepala Desa Teluk Bogam, Syahrian saat dihubungi MNC Media, Selasa malam (22/8/2017).
Dia mengatakan, sudah hampir 1 bulan ini harga garam sangat mahal. Satu kilogramnya mencapai Rp10 ribu. Jadi produksi ikan asin di Teluk Bogam berhenti total.
"Kalau pas menjaring ikan dapat ikan bete bete ya langsung dibuang ke laut. Karena kalau dimasak tidak enak rasanya dan banyak duri," timpalnya.
Terkait pencemaran laut, Syahrian menanggapinya bahwa itu tidak disengaja terbawa air pasang.
"Biasanya dibuang di tengah laut. Tapi hari ini terbawa gelombang dan mencemari pesisir pantai. Ke depan kita coba cari solusinya supaya tidak kembali ke pantai," tandasnya.
(sms)