Bupati Anas Lepas Pelajar Banyuwangi Ziarah ke Makam Bung Karno
A
A
A
BANYUWANGI - Program ”Ziarah Kebangsaan” yang diikuti pelajar SMA/SMK/MA di Banyuwangi resmi diberangkatkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin malam, 21 Agustus 2017. Para pelajar tersebut akan berziarah ke makam Proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, menteri agama pertama KH Wahid Hasyim, dan Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
”Selamat berziarah sekaligus menyelami pemikiran para tokoh. Semoga ini menginspirasi anak-anak sekalian untuk semakin mencintai negeri. Ini angkatan pertama, nanti ada angkatan berikutnya dengan tujuan berbeda, seperti KH Ahmad Dahlan dan sebagainya,” ujar Anas dalam siaran pers yang diterima, Selasa (22/8/2017).
Anas berharap, anak-anak muda peserta "Ziarah Kebangsaan" menjadi agen yang mampu menyebarkan rasa kebangsaan kepada teman-teman di sekitarnya. ”Serap keteladanan tentang keindonesiaan yang tidak akan pernah habis dari para tokoh itu. Misalnya, Mbah Hasyim menyatakan bahwa cinta Tanah Air sebagian dari iman, hubbul wathon minal iman,” kata bupati berusia 44 tahun itu.
Dari KH Hasyim pula, sambung Anas, lahir Resolusi Jihad yang membakar semangat membela bangsa dari penjajahan. ”Pekik merdeka dan takbir menjadi kekuatan dalam pertempuran 10 November. Ini bukti nasionalisme Indonesia selalu berdimensi keagamaan,” papar Anas.
Teladan para tokoh itu harus disebarkan ke banyak generasi muda. ”Sampaikan ke teman-teman kalian, jadikan ini gelombang meneguhkan cinta negeri,” kata Anas kepara para pelajar.
Anas juga berpesan agar anak-anak muda tidak kenal lelah mengejar cita-cita. Pemerintah daerah siap mendukung antara lain dengan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas. ”Gantungkan cita-cita kalian setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang,” ujar Anas mengutip Bung Karno.
Para pelajar yang mengikuti program ini tampak antusias. Program ini menjaring lebih dari 500 unggahan bertema kebangsaan di media sosial dari para pelajar, yang kemudian diseleksi hingga terpilih 50 pelajar. Niluh Ade Awidyaningtyas, pelajar SMAN 1 Glagah, bangga berpartisipasi dalam program Ziarah Kebangsaan yang dinilainya memberikan pengalaman menarik untuk menghayati nilai-nilai kebangsaan.
“Saya kebetulan beragama Hindu, bisa terlibat dalam Ziarah Kebangsaan ini bersama teman-teman yang beragama Islam memberikan pengalaman yang seru. Ini mengajarkan kepada saya bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan,” katanya.
Peserta lainnya, Dian Adi juga mengaku bersemangat mengikuti program itu. ”Seru banget bareng pelajar sekolah lain sama-sama menumbuhkan rasa kebangsaan. Saya juga ingin tahu sejarah Bung Karno, KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan Gus Dur,” ungkap Dian Adi.
”Selamat berziarah sekaligus menyelami pemikiran para tokoh. Semoga ini menginspirasi anak-anak sekalian untuk semakin mencintai negeri. Ini angkatan pertama, nanti ada angkatan berikutnya dengan tujuan berbeda, seperti KH Ahmad Dahlan dan sebagainya,” ujar Anas dalam siaran pers yang diterima, Selasa (22/8/2017).
Anas berharap, anak-anak muda peserta "Ziarah Kebangsaan" menjadi agen yang mampu menyebarkan rasa kebangsaan kepada teman-teman di sekitarnya. ”Serap keteladanan tentang keindonesiaan yang tidak akan pernah habis dari para tokoh itu. Misalnya, Mbah Hasyim menyatakan bahwa cinta Tanah Air sebagian dari iman, hubbul wathon minal iman,” kata bupati berusia 44 tahun itu.
Dari KH Hasyim pula, sambung Anas, lahir Resolusi Jihad yang membakar semangat membela bangsa dari penjajahan. ”Pekik merdeka dan takbir menjadi kekuatan dalam pertempuran 10 November. Ini bukti nasionalisme Indonesia selalu berdimensi keagamaan,” papar Anas.
Teladan para tokoh itu harus disebarkan ke banyak generasi muda. ”Sampaikan ke teman-teman kalian, jadikan ini gelombang meneguhkan cinta negeri,” kata Anas kepara para pelajar.
Anas juga berpesan agar anak-anak muda tidak kenal lelah mengejar cita-cita. Pemerintah daerah siap mendukung antara lain dengan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas. ”Gantungkan cita-cita kalian setinggi langit. Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang,” ujar Anas mengutip Bung Karno.
Para pelajar yang mengikuti program ini tampak antusias. Program ini menjaring lebih dari 500 unggahan bertema kebangsaan di media sosial dari para pelajar, yang kemudian diseleksi hingga terpilih 50 pelajar. Niluh Ade Awidyaningtyas, pelajar SMAN 1 Glagah, bangga berpartisipasi dalam program Ziarah Kebangsaan yang dinilainya memberikan pengalaman menarik untuk menghayati nilai-nilai kebangsaan.
“Saya kebetulan beragama Hindu, bisa terlibat dalam Ziarah Kebangsaan ini bersama teman-teman yang beragama Islam memberikan pengalaman yang seru. Ini mengajarkan kepada saya bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan,” katanya.
Peserta lainnya, Dian Adi juga mengaku bersemangat mengikuti program itu. ”Seru banget bareng pelajar sekolah lain sama-sama menumbuhkan rasa kebangsaan. Saya juga ingin tahu sejarah Bung Karno, KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan Gus Dur,” ungkap Dian Adi.
(mcm)