Sakit Hati, Motif Pembunuhan Pemilik Toko Sembako di Bandung

Senin, 21 Agustus 2017 - 21:41 WIB
Sakit Hati, Motif Pembunuhan Pemilik Toko Sembako di Bandung
Sakit Hati, Motif Pembunuhan Pemilik Toko Sembako di Bandung
A A A
BANDUNG - Dalam waktu kurang dari 24 jam, Satreskrim Polres Bandung berhasil menangkap Hendri Saputra Nasution (21), pelaku pembunuhan Dul Asmin (20), pemilik toko sembako di Kampung Pameuntasan, Gang Mutiara RT 02/12, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

“Pelaku adalah teman korban yang kami tangkap sekitar pukul 03.00 WIB di kontrakannya di Kecamatan Margahayu,” kata Kasatreskrim Polres Bandung AKP Firman Taufik saat gelar perkara di Mapolres Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (21/8/2017).

AKP Firman Taufik mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan oleh Sateskrim Polsek Soreang yang berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Bandung. Tim gabungan dibagi menjadi tiga, yakni untuk menggeledah toko sembako korban, memeriksa kontrakan tersangka, serta rumah saudara Hendri di Jakarta. Sebab diketahui setelah melakukan aksinya, Hendri sempat pergi ke Jakarta bersama pacarnya. “Saat penggeledahan itu, tim di Jakarta menemukan pisau dan pakaian yang digunakan tersangka saat membunuh korban,” kata Firman.

Saat penggeledahan di kontrakan tersangka, pihaknya juga menemukan barang bukti uang sebesar Rp9,5 juta rupiah dan telepon seluler (ponsel) milik korban merek Samsung. Akibat tindakannya ini tersangka diancam Pasal 338 tentang Pembunuhan. “Jika terbukti tersangka melakukan perencanaan pembunuhan, maka nantinya akan dijerat Pasal 340 dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” sebutnya.

Sementara tersangka Hendri mengaku membunuh korban karena sakit hati. Sebelum pembunuhan terjadi, tersangka datang ke toko sembako korban pada pukul 22.30 WIB. Tersangka ingin numpang menonton pertandingan sepak bola di televisi.

Setelah 30 menit menonton, Dul meminta pelaku Hendri pulang karena toko sembako akan tutup. Tersangka Hendri yang tengah asyik menonton bola di televisi tidak terima. Dia merasa kesal dan emosi. Kemudian, Hendri mengambil pisau yang berada di sekitar lokasi dan menusukkannya ke beberapa bagian tubuh korban. “Pisau ada disebelah saya, dan karena kesal saya langsung tusuk bagian perut dan lehernya,” kata Hendri.

Diberitakan sebelumnya, Dul Asmin (20) pemuda asal Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, ditemukan tewas bersimbah darah di toko sembako miliknya di Gang Mutiara Indah, Kampung Pameuntasan, RT 02/12, Desa Pameuntasan, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu 20 Agustus 2017, sekitar pukul 09.00 WIB. Jenazah Dul Asmin pertama kali ditemukan oleh saudaranya Mohamad Luay (25), warga Kampung Citunggul Mahmud, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7080 seconds (0.1#10.140)