Sempat Ikut ISIS, Eks Direktur PTSP Batam Pulang Bersama WNI Lain
A
A
A
BATAM - Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat bergabung dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dipulangkan pemerintah. Mereka terdiri dari 12 perempuan dan lima laki-laki dewasa. Di antaranya ada tiga balita, satu remaja 13 tahun, dan dua remaja lain di bawah umur.
Dari belasan WNI yang dideportasi ini termasuk mantan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho bersama istri dan anaknya.
Mereka tiba di Jakarta menggunakan pesawat Qatar Airways, Sabtu, 12 Agustus 2017, sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka dikawal ketat Densus Antiteror 88 dan langsung dibawa ke Markas Brimob di Kelapa Dua, Depok.
Sebelum pulang ke rumah masing-masing, Djoko dan WNI lainnya bakal mengikuti program deradikalisasi berkelanjutan yang dilakukan BNPT, Densus Antiteror 88, Kementerian Sosial, dan Kementerian Dalam Negeri.
Pantauan KORAN SINDO, rumah Djoko di Sekupang masih tampak lengang. Dua mobil berwarna putih dan hitam terparkir dalam halaman rumah. Pagar rumah berwarna cokelat ini juga tertutup rapat dengan gembok berkarat, tanda sudah lama tidak didiami. Meski begitu, ada bendera Merah Putih terpasang di rumah tersebut. Lampu rumah Dwi itu juga terlihat menyala. “Rumah ini sudah lama kosong,” kata Arwin tetangga Djoko, Minggu (13/8/2017).
Ia mengaku, kabar kepulangan Djoko ke Indonesia diketahui lewat media. Dia tak bisa berkomentar banyak soal sosok Djoko karena jarang bertatap muka. “Pak Djoko bergabung dengan ISIS saja saya tahunya dari tetangga lain dan pemberitaan surat kabar,” katanya.
Kabar kepulangan mantan Direktur PTSP dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho ke Tanah Air membuat sejumlah pihak kaget. Djoko diketahui tidak pernah ada kabar sejak menghilang dua tahun lalu. Bahkan, beberapa kali dikabarkan sudah meninggal dunia.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono mengaku, sudah mendengar kabar kepulangan mantan rekan kerjanya tersebut. Hanya saja, ia tidak mengetahui lebih rinci terkait kabar itu. “Ya syukur alhamdulillah sudah bisa kembali ke Tanah Air setelah hampir dua tahun tidak ada kabar,” katanya.
Meski begitu, Andi enggan berkomentar lebih jauh mengenai kepulangan Djoko. Ia mengaku hanya bisa mendoakan yang terbaik agar rekannya ini bisa menata kembali hidupnya. BP Batam juga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. “Mudah-mudahan ditunjukan jalan yang terbaik buat Pak Djoko untuk menata kembali hidupnya,” katanya.
Dari belasan WNI yang dideportasi ini termasuk mantan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho bersama istri dan anaknya.
Mereka tiba di Jakarta menggunakan pesawat Qatar Airways, Sabtu, 12 Agustus 2017, sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka dikawal ketat Densus Antiteror 88 dan langsung dibawa ke Markas Brimob di Kelapa Dua, Depok.
Sebelum pulang ke rumah masing-masing, Djoko dan WNI lainnya bakal mengikuti program deradikalisasi berkelanjutan yang dilakukan BNPT, Densus Antiteror 88, Kementerian Sosial, dan Kementerian Dalam Negeri.
Pantauan KORAN SINDO, rumah Djoko di Sekupang masih tampak lengang. Dua mobil berwarna putih dan hitam terparkir dalam halaman rumah. Pagar rumah berwarna cokelat ini juga tertutup rapat dengan gembok berkarat, tanda sudah lama tidak didiami. Meski begitu, ada bendera Merah Putih terpasang di rumah tersebut. Lampu rumah Dwi itu juga terlihat menyala. “Rumah ini sudah lama kosong,” kata Arwin tetangga Djoko, Minggu (13/8/2017).
Ia mengaku, kabar kepulangan Djoko ke Indonesia diketahui lewat media. Dia tak bisa berkomentar banyak soal sosok Djoko karena jarang bertatap muka. “Pak Djoko bergabung dengan ISIS saja saya tahunya dari tetangga lain dan pemberitaan surat kabar,” katanya.
Kabar kepulangan mantan Direktur PTSP dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho ke Tanah Air membuat sejumlah pihak kaget. Djoko diketahui tidak pernah ada kabar sejak menghilang dua tahun lalu. Bahkan, beberapa kali dikabarkan sudah meninggal dunia.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono mengaku, sudah mendengar kabar kepulangan mantan rekan kerjanya tersebut. Hanya saja, ia tidak mengetahui lebih rinci terkait kabar itu. “Ya syukur alhamdulillah sudah bisa kembali ke Tanah Air setelah hampir dua tahun tidak ada kabar,” katanya.
Meski begitu, Andi enggan berkomentar lebih jauh mengenai kepulangan Djoko. Ia mengaku hanya bisa mendoakan yang terbaik agar rekannya ini bisa menata kembali hidupnya. BP Batam juga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. “Mudah-mudahan ditunjukan jalan yang terbaik buat Pak Djoko untuk menata kembali hidupnya,” katanya.
(mcm)