DPP Golkar Belum Rekomendasikan Dedi Mulyadi Maju Pilgub Jabar
A
A
A
BANDUNG - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, DPP Partai Golkar belum mengeluarkan rekomendasi formal kepada Dedi Mulyadi untuk maju ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.
"DPP memang belum mengeluarkan rekom secara formal, meskipun Dedi Mulyadi sudah diusulkan sebagai calon gubernur Jabar," ungkap Agung di kawasan Stasiun Hall, Jalan Stasiun Timur, Kota Bandung, Jumat (11/8/2017).
Menurut Agung, rekomendasi cagub Jabar belum diberikan karena pihak DPP Partai Golkar ingin memberikan kesempatan kepada Bupati Purwakarta itu untuk terus bersosialisasi, agar elektabilitas dan popularitasnya terus meningkat.
Meski begitu, Agung optimistis, partainya akan mengusung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2018. Terlebih, Dedi Mulyadi menjadi satu-satunya kandidat yang diusulkan DPD Golkar Jabar sebagai calon gubernur. "Saya optimis, meski formalnya belum keluar. Berkali-kali saya bicara dengan Setya Novanto (Ketua Umum Partai golkar), Dedi enggak masalah di internal Golkar," katanya.
Ketua Umum Kosgoro ini menilai, dengan rekam jejak dan kapasitasnya, Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar Jabar yang paling potensial untuk diusung sebagai calon gubernur. "Beliau bupati dua periode, sebelumnya wakil bupati, ketua dewan. Jadi pengalaman politiknya sudah sangat lengkap," katanya.
Lebih jauh Agung mengatakan, pascakesepakatan kerja sama yang dibangun Golkar dan PDIP Jabar, pihaknya berharap, masing-masing partai memaksimalkan perannya, termasuk dalam mempertimbangkan sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar. "Siapa wakilnya, sekarang belum diputuskan. Saya berharap, dalam memilih pasangan harus cermat. Kedua partai juga mengoptimalkan mesin politiknya masing-masing," katanya.
Agung menambahkan, siapapun sosok yang akan direkomendasikan DPP PDIP, pihaknya akan mendukung penuh. Pihaknya berharap, pasangan yang akan diusung Golkar-PDIP nanti bisa membawa Jabar ke arah yang lebih baik. "Mungkin wakilnya dari PDI Perjuangan, kita tunggu saja siapa orangnya," pungkasnya.
"DPP memang belum mengeluarkan rekom secara formal, meskipun Dedi Mulyadi sudah diusulkan sebagai calon gubernur Jabar," ungkap Agung di kawasan Stasiun Hall, Jalan Stasiun Timur, Kota Bandung, Jumat (11/8/2017).
Menurut Agung, rekomendasi cagub Jabar belum diberikan karena pihak DPP Partai Golkar ingin memberikan kesempatan kepada Bupati Purwakarta itu untuk terus bersosialisasi, agar elektabilitas dan popularitasnya terus meningkat.
Meski begitu, Agung optimistis, partainya akan mengusung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2018. Terlebih, Dedi Mulyadi menjadi satu-satunya kandidat yang diusulkan DPD Golkar Jabar sebagai calon gubernur. "Saya optimis, meski formalnya belum keluar. Berkali-kali saya bicara dengan Setya Novanto (Ketua Umum Partai golkar), Dedi enggak masalah di internal Golkar," katanya.
Ketua Umum Kosgoro ini menilai, dengan rekam jejak dan kapasitasnya, Dedi Mulyadi merupakan kader Golkar Jabar yang paling potensial untuk diusung sebagai calon gubernur. "Beliau bupati dua periode, sebelumnya wakil bupati, ketua dewan. Jadi pengalaman politiknya sudah sangat lengkap," katanya.
Lebih jauh Agung mengatakan, pascakesepakatan kerja sama yang dibangun Golkar dan PDIP Jabar, pihaknya berharap, masing-masing partai memaksimalkan perannya, termasuk dalam mempertimbangkan sosok calon gubernur dan calon wakil gubernur Jabar. "Siapa wakilnya, sekarang belum diputuskan. Saya berharap, dalam memilih pasangan harus cermat. Kedua partai juga mengoptimalkan mesin politiknya masing-masing," katanya.
Agung menambahkan, siapapun sosok yang akan direkomendasikan DPP PDIP, pihaknya akan mendukung penuh. Pihaknya berharap, pasangan yang akan diusung Golkar-PDIP nanti bisa membawa Jabar ke arah yang lebih baik. "Mungkin wakilnya dari PDI Perjuangan, kita tunggu saja siapa orangnya," pungkasnya.
(nag)