Golkar Yakin Poros 4 Partai di Pilgub Jabar Hanya Wacana
A
A
A
BANDUNG - DPD Partai Golkar Jawa Barat tak mengkhawatirkan kemunculan poros baru yang dibangun oleh Partai NasDem, PPP, Hanura, dan PKB di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.
Wakil Ketua DPD Golkar Jabar MQ Iswara menganggap, kehadiran kekuatan baru itu hanyalah dinamika politik menjelang Pilgub Jabar 2018. Iswara pun yakin, poros itu baru sebatas pada tataran komunikasi di antara keempat partai dan belum mengarah kepada koalisi.
"Ini sebuah dinamika yang wajar ya, jadi polarisasi seperti ini biasa terjadi dalam sebuah kontestasi pilkada, baik di kota/kabupaten maupun provinsi, termasuk di nasional, jadi polarisasi semacam ini biasa. Artinya, ini semua masih dalam tahap penjajakan," tutur Iswara di Bandung, Jumat (11/8/2017).
Karena masih dalam tahap penjajakan, lanjut Iswara, poros baru ini pun masih mungkin bergabung dengan poros PDIP-Golkar yang telah lebih dulu dibangun. Terlebih, kata Iswara, semua partai mengharapkan terjadinya koalisi gemuk agar peluang untuk memenangi Pilgub Jabar semakin besar. "Logikanya, semakin besar koalisi, semakin besar peluang untuk menang. Kan begitu kan logika sederhanya," katanya.
Iswara pun menegaskan, kerja sama yang telah dibangun Golkar dan PDIP pun bukan menjadi pertanda Golkar-PDIP menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung.
Terlebih, kerja sama yang dibangun Golkar dan PDIP masih sebatas untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) di 16 kabupaten/kota di Jabar. "Sementara untuk pilkada di tingkat provinsi masih menunggu arahan pusat. Jadi tidak menutup kemungkinan akan ada partai lain (bergabung)," pungkasnya.
Wakil Ketua DPD Golkar Jabar MQ Iswara menganggap, kehadiran kekuatan baru itu hanyalah dinamika politik menjelang Pilgub Jabar 2018. Iswara pun yakin, poros itu baru sebatas pada tataran komunikasi di antara keempat partai dan belum mengarah kepada koalisi.
"Ini sebuah dinamika yang wajar ya, jadi polarisasi seperti ini biasa terjadi dalam sebuah kontestasi pilkada, baik di kota/kabupaten maupun provinsi, termasuk di nasional, jadi polarisasi semacam ini biasa. Artinya, ini semua masih dalam tahap penjajakan," tutur Iswara di Bandung, Jumat (11/8/2017).
Karena masih dalam tahap penjajakan, lanjut Iswara, poros baru ini pun masih mungkin bergabung dengan poros PDIP-Golkar yang telah lebih dulu dibangun. Terlebih, kata Iswara, semua partai mengharapkan terjadinya koalisi gemuk agar peluang untuk memenangi Pilgub Jabar semakin besar. "Logikanya, semakin besar koalisi, semakin besar peluang untuk menang. Kan begitu kan logika sederhanya," katanya.
Iswara pun menegaskan, kerja sama yang telah dibangun Golkar dan PDIP pun bukan menjadi pertanda Golkar-PDIP menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung.
Terlebih, kerja sama yang dibangun Golkar dan PDIP masih sebatas untuk memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) di 16 kabupaten/kota di Jabar. "Sementara untuk pilkada di tingkat provinsi masih menunggu arahan pusat. Jadi tidak menutup kemungkinan akan ada partai lain (bergabung)," pungkasnya.
(nag)