Turis India Tewas Tenggelam di Mutiara Beach Resort
A
A
A
BINTAN - Seorang turis asal India, Shaik Sheeth (28), mengalami kecelakaan dan tenggelam di laut pantai Mutiara Beach Resort, Trikora 4, Kampung Teluk Dalam, Desa Pulau Pucung Kecamatan Gunung Kijang, Rabu 9 Agustus 2017 sore. Tubuh korban berhasil dievakuasi ke daratan oleh pihak penjaga resort, namun nyawa turis itu tidak tertolong meskipun sudah dibawa ke rumah sakit.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi setelah korban dan istrinya Ayesha Humairah (27) selesai bermain perahu Kano yang disewakan resort. Setelah bermain wahana air perahu Kano itu, pasangan suami istri ini kemudian berjalan-jalan di pantai milik resort yang saat itu sedang surut.
"Saat di tengah laut, sang istri melambaikan tangan sambil berteriak-teriak. Kami langsung menyusul mereka ke dalam air dengan membawa kano dan memberikan pertolongan. Kedua pasangan itu masih sempat memegang kano yang kami bawa, namun suaminya panik dan sempat tenggelam. Kami berhasil membawanya ke daratan dan langsung memberikan pertolongan pertama," ujar Indra, seorang karyawan Mutiara Beach Resort yang bertugas sebagai penjaga pantai, Kamis (10/8/2017).
Hal senada disampaikan pemilik Resort, Mark. Pertolongan pertama yang dilakukan karyawannya sudah sesuai dengan prosedur yang diajarkan pihak SAR. Menurut Mark, korban sempat muntah dan kembali bernapas normal dan membaringkan korban di lobi resort menunggu ambulans datang menjemput utuk dilakukan pengobatan medis.
"Ambulans kemudian datang sejam kemudian dan korban masih hidup. Korban awalnya dibawa ke puskesmas, kemudian dibawa ke RSUP di Batu 8 dan disana dinyatakan meninggal oleh pihak medis," ujar Mark.
Menurut Mark, kejadian ini baru pertama kali dialami oleh resort miliknya. Selama 12 tahun beroperasi, resort Mutiara yang memiliki pantai yang paling aman karena pantainya sangat landai dan tidak ada bebatuan.
"Semuanya pasir, dan tidak ada hewan berbahaya seperti bulu babi, kami juga tidak tau penyebabnya. Dan karyawan kami yang bertugas sebagai penjaga pantai memiliki sertifikat dari SAR. Ambulans saat itu datang memang lama hingga satu jam, karena jalan trikora yang panjang dan jauh," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kapolsek Gunung Kijang, AKP Hendrial yang ditemui membenarkan korban adalah turis asal India yang bekerja di Singapura. Hendrial menyampaikan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban, karena visum dari pihak rumah sakit akan keluar sepekan kemudian.
"Namun dari pengamatan medis yang dilakukan rumah sakit, tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan atau kekerasan. Kami masih tunggu hasil visumnya, sementara kita masih mengumpulkan beberapa keterangan. Korban sudah dikebumikan di TPU KM. 7 Tanjungpinang berdasrkan kesepakatan bersama keluarga," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi setelah korban dan istrinya Ayesha Humairah (27) selesai bermain perahu Kano yang disewakan resort. Setelah bermain wahana air perahu Kano itu, pasangan suami istri ini kemudian berjalan-jalan di pantai milik resort yang saat itu sedang surut.
"Saat di tengah laut, sang istri melambaikan tangan sambil berteriak-teriak. Kami langsung menyusul mereka ke dalam air dengan membawa kano dan memberikan pertolongan. Kedua pasangan itu masih sempat memegang kano yang kami bawa, namun suaminya panik dan sempat tenggelam. Kami berhasil membawanya ke daratan dan langsung memberikan pertolongan pertama," ujar Indra, seorang karyawan Mutiara Beach Resort yang bertugas sebagai penjaga pantai, Kamis (10/8/2017).
Hal senada disampaikan pemilik Resort, Mark. Pertolongan pertama yang dilakukan karyawannya sudah sesuai dengan prosedur yang diajarkan pihak SAR. Menurut Mark, korban sempat muntah dan kembali bernapas normal dan membaringkan korban di lobi resort menunggu ambulans datang menjemput utuk dilakukan pengobatan medis.
"Ambulans kemudian datang sejam kemudian dan korban masih hidup. Korban awalnya dibawa ke puskesmas, kemudian dibawa ke RSUP di Batu 8 dan disana dinyatakan meninggal oleh pihak medis," ujar Mark.
Menurut Mark, kejadian ini baru pertama kali dialami oleh resort miliknya. Selama 12 tahun beroperasi, resort Mutiara yang memiliki pantai yang paling aman karena pantainya sangat landai dan tidak ada bebatuan.
"Semuanya pasir, dan tidak ada hewan berbahaya seperti bulu babi, kami juga tidak tau penyebabnya. Dan karyawan kami yang bertugas sebagai penjaga pantai memiliki sertifikat dari SAR. Ambulans saat itu datang memang lama hingga satu jam, karena jalan trikora yang panjang dan jauh," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kapolsek Gunung Kijang, AKP Hendrial yang ditemui membenarkan korban adalah turis asal India yang bekerja di Singapura. Hendrial menyampaikan, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban, karena visum dari pihak rumah sakit akan keluar sepekan kemudian.
"Namun dari pengamatan medis yang dilakukan rumah sakit, tidak ditemukan adanya unsur penganiayaan atau kekerasan. Kami masih tunggu hasil visumnya, sementara kita masih mengumpulkan beberapa keterangan. Korban sudah dikebumikan di TPU KM. 7 Tanjungpinang berdasrkan kesepakatan bersama keluarga," ujarnya.
(wib)