Memprihatinkan, Ratusan Murid SD Belajar di Rumah Warga
A
A
A
TAKALAR - Karena sekolahnya disegel pemilik lahan yang meminta agar pembayaran lahannya segera dilunasi, ratusan murid sekolah dasar (SD) di Takalar, Sulawesi Selatan terpaksa belajar di rumah warga.
Akibatnya, proses belajar dan mengajar pun terganggu, lantaran sempitnya ruangan yang digunakan oleh murid untuk belajar. Kondisi proses belajar murid SD Negeri 24 di Kelurahan Takalar Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar ini sungguh memprihatinkan. Sejak tahun ajaran baru 2017-2018, ratusan murid SD ini harus belajar berdesak-desakan di salah satu rumah warga.
Lantaran sekolahnya disegel oleh ahli waris yang lahannya tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan demi berjalannya proses belajar dan mengajar, para murid pun terpaksa menggunakan dapur rumah warga yang sempit. Akibatnya konsentrasi belajar para murid terus terganggu.
Marwiyah, Kepala Sekolah SDN 24 Takalar mengatakan, kondisi yang memprihatinkan ini telah berlangsung sejak hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Bahkan lantaran sekolahnya disegel sejak bulan Februari 2017 lalu, prestasi belajar para murid di sekolah ini terus menurun.
Sebelumnya ratusan muridnya ini menumpang belajar di SDN 227 Kabupaten Takalar. Para murid dan guru pun berharap agar pembayaran lahan sekolahnya segera dibayar pemerintah agar para murid dapat belajar normal.
Akibatnya, proses belajar dan mengajar pun terganggu, lantaran sempitnya ruangan yang digunakan oleh murid untuk belajar. Kondisi proses belajar murid SD Negeri 24 di Kelurahan Takalar Kecamatan Mappakasunggu, Kabupaten Takalar ini sungguh memprihatinkan. Sejak tahun ajaran baru 2017-2018, ratusan murid SD ini harus belajar berdesak-desakan di salah satu rumah warga.
Lantaran sekolahnya disegel oleh ahli waris yang lahannya tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan demi berjalannya proses belajar dan mengajar, para murid pun terpaksa menggunakan dapur rumah warga yang sempit. Akibatnya konsentrasi belajar para murid terus terganggu.
Marwiyah, Kepala Sekolah SDN 24 Takalar mengatakan, kondisi yang memprihatinkan ini telah berlangsung sejak hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru. Bahkan lantaran sekolahnya disegel sejak bulan Februari 2017 lalu, prestasi belajar para murid di sekolah ini terus menurun.
Sebelumnya ratusan muridnya ini menumpang belajar di SDN 227 Kabupaten Takalar. Para murid dan guru pun berharap agar pembayaran lahan sekolahnya segera dibayar pemerintah agar para murid dapat belajar normal.
(rhs)