Tangis Haru dan Sedih Warnai Sidang Kelulusan Akhir Secaba Polri 2017
A
A
A
PALEMBANG - Tangis harus dan sedih mewarnai sidang penetapan kelulusan penerimaan Secaba Polri tahun anggaran 2017 di Gedung Warsito Pakri, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (5/8/2017). Dari 365 calon siswa Bintara yang dinyatakan lulus, hanya 215 siswa yang dinyatakan lulus terpilih, sedangkan 50 calon siswa dinyatakan lulus tidak terpilih.
Akibatnya, usai pengumuman yang dibacakan oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, membuat tangis sedih para orang tua dan calon siswa yang lulus tidak terpilih menjadi pecah.
Bahkan ada orang tua calon siswa yang melakukan protes kepada panitia perihal anaknya tidak lulus. "Ada tidak kuota tambahan buat anak saya," ujar ibu tersebut sambil terisak air mata.
Sementara para orang tua dan calon siswa lain yang lulus tidak terpilih tidak melakukan protes. Hanya saja tangis sedih membuat suasana di Gedung Warsito.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, selama seleksi yang menghabiskan waktu 145 hari ini, para calon siswa mengikuti seleksi yang Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.
"Alhamdullilah sampai akhir dari proses seleksi tidak ditemukan berbagai penyimpangan baik dari pengawas eksternal maupun internal," ujar dia.
Dengan demikian, Agung mengharapkan kepada calon peserta yang lulus dan nantinya akan mengikuti pendidikan benar-benar menjadi anggota Polri yang dapat mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.
Agung berpesan kepada calon peserta yang tidak lulus terpilih untuk tidak kecewa karena yang lulus terpilih sudah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Mabes Polri.
"Jika masih ada kesempatan di tahun depan, adik adik yang gagal di tahun ini bisa mendaftar kembali tentunya dengan persiapan yang lebih matang lagi," pesannya.
Selanjutnya, calon siswa yang lulus Bintara Umum akan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumsel, Bintara TI akan mengikuti pendidikan di SPN Polda Jawa Barat.
Sedangkan bagi polisi wanita (Polwan) akan mengikuti pendidikan di Sekolah Polwan di Jakarta. Pendidikan sendiri akan dilakukan serentak mulai 7 Agustus 2017.
Akibatnya, usai pengumuman yang dibacakan oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, membuat tangis sedih para orang tua dan calon siswa yang lulus tidak terpilih menjadi pecah.
Bahkan ada orang tua calon siswa yang melakukan protes kepada panitia perihal anaknya tidak lulus. "Ada tidak kuota tambahan buat anak saya," ujar ibu tersebut sambil terisak air mata.
Sementara para orang tua dan calon siswa lain yang lulus tidak terpilih tidak melakukan protes. Hanya saja tangis sedih membuat suasana di Gedung Warsito.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, selama seleksi yang menghabiskan waktu 145 hari ini, para calon siswa mengikuti seleksi yang Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.
"Alhamdullilah sampai akhir dari proses seleksi tidak ditemukan berbagai penyimpangan baik dari pengawas eksternal maupun internal," ujar dia.
Dengan demikian, Agung mengharapkan kepada calon peserta yang lulus dan nantinya akan mengikuti pendidikan benar-benar menjadi anggota Polri yang dapat mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.
Agung berpesan kepada calon peserta yang tidak lulus terpilih untuk tidak kecewa karena yang lulus terpilih sudah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh Mabes Polri.
"Jika masih ada kesempatan di tahun depan, adik adik yang gagal di tahun ini bisa mendaftar kembali tentunya dengan persiapan yang lebih matang lagi," pesannya.
Selanjutnya, calon siswa yang lulus Bintara Umum akan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumsel, Bintara TI akan mengikuti pendidikan di SPN Polda Jawa Barat.
Sedangkan bagi polisi wanita (Polwan) akan mengikuti pendidikan di Sekolah Polwan di Jakarta. Pendidikan sendiri akan dilakukan serentak mulai 7 Agustus 2017.
(sms)