Ajak Main Spinner, Bupati Anas Semangati Bocah Tanpa Kelamin
A
A
A
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi Dwi Josi, bocah berusia 14 tahun yang dilahirkan tanpa memiliki alat kelamin dan anus. Josi kini sedang menunggu beberapa syarat medis, seperti berat badan, untuk difasilitasi naik meja operasi untuk dibuatkan alat vital sesuai keinginannya, yaitu menjadi laki-laki.
Bupati Anas memberikan motivasi kepada Josi untuk terus bersekolah dan menggapai cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter. Saat ditemui di rumah di Kecamatan Genteng, Josi tengah bermain spinner dengan teman-temannya di lorong gang menuju rumahnya. Anas pun ikut mencoba permainan tersebut.
“Mana spinnernya? Bisa berapa menit ini diputar?,” tanya Anas pada Josi sambil memutar spinner biru milik Josi dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (5/8/2017).
Suasananya begitu santai. Josi pun nampak percaya diri menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Bupati berusia 43 tahun itu.
Selanjutnya Anas mengajak Josi berjalan menuju ke rumahnya. Selama perjalanan Anas melontarkan beberapa pertanyaan yang dijawab lugas oleh Josi. Seperti apa pelajaran kesukaannya dan cita-citanya setelah besar nanti.
“Saya paling suka matematika. Tapi tidak suka bahasa Jawa,” kata Josi yang langsung disambut tawa oleh semua orang yang ada disana. Josi juga mengutarakan cita-citanya yang ingin jadi dokter.
Bupati Anas mengagumi optimisme dan rasa percaya diri yang ditunjukkan oleh Jossy. Bocah kelas 6 SD ini menunjukkan keceriaan seperti anak-anak kecil pada umumnya.
“Josi ini anak yang hebat. Pemerintah daerah akan mendukung pendidikan Jossy agar cita-citanya bisa terwujud,” kata Anas.
Terkait pengobatan Josi, Anas mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Dia pun memerintahkan tim dokter rumah sakit daerah untuk terus mendampingi Jossy dan keluarganya selama proses pengobatan.
“Rumah sakit saya perintahkan mengambil langkah yang diperlukan dan ada tim dokter yang terus mendampingi,” cetus Anas.
Terkait dengan keinginan Jossy untuk memiliki kelamin berjenis laki-laki Anas pun akan mendukung keputusan keluarga Josi. Untuk itu keluarga akan didampingi tim psikolog untuk mendapatkan masukan serta pendampingan.
“Selain tim dokter Jossy dan keluarga juga akan didampingi oleh Psikolog. Pemerintah daerah siap melakukan langkah terbaik sesuai keinginan keluarga. Saya juga sudah instruksikan ke dinas pendidikan, camat, desa agar jangan sampai ada bully di sekolah dan lingkungan sekitar terhadap dia,” timpal Anas.
Bupati Anas memberikan motivasi kepada Josi untuk terus bersekolah dan menggapai cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter. Saat ditemui di rumah di Kecamatan Genteng, Josi tengah bermain spinner dengan teman-temannya di lorong gang menuju rumahnya. Anas pun ikut mencoba permainan tersebut.
“Mana spinnernya? Bisa berapa menit ini diputar?,” tanya Anas pada Josi sambil memutar spinner biru milik Josi dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (5/8/2017).
Suasananya begitu santai. Josi pun nampak percaya diri menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh Bupati berusia 43 tahun itu.
Selanjutnya Anas mengajak Josi berjalan menuju ke rumahnya. Selama perjalanan Anas melontarkan beberapa pertanyaan yang dijawab lugas oleh Josi. Seperti apa pelajaran kesukaannya dan cita-citanya setelah besar nanti.
“Saya paling suka matematika. Tapi tidak suka bahasa Jawa,” kata Josi yang langsung disambut tawa oleh semua orang yang ada disana. Josi juga mengutarakan cita-citanya yang ingin jadi dokter.
Bupati Anas mengagumi optimisme dan rasa percaya diri yang ditunjukkan oleh Jossy. Bocah kelas 6 SD ini menunjukkan keceriaan seperti anak-anak kecil pada umumnya.
“Josi ini anak yang hebat. Pemerintah daerah akan mendukung pendidikan Jossy agar cita-citanya bisa terwujud,” kata Anas.
Terkait pengobatan Josi, Anas mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan. Dia pun memerintahkan tim dokter rumah sakit daerah untuk terus mendampingi Jossy dan keluarganya selama proses pengobatan.
“Rumah sakit saya perintahkan mengambil langkah yang diperlukan dan ada tim dokter yang terus mendampingi,” cetus Anas.
Terkait dengan keinginan Jossy untuk memiliki kelamin berjenis laki-laki Anas pun akan mendukung keputusan keluarga Josi. Untuk itu keluarga akan didampingi tim psikolog untuk mendapatkan masukan serta pendampingan.
“Selain tim dokter Jossy dan keluarga juga akan didampingi oleh Psikolog. Pemerintah daerah siap melakukan langkah terbaik sesuai keinginan keluarga. Saya juga sudah instruksikan ke dinas pendidikan, camat, desa agar jangan sampai ada bully di sekolah dan lingkungan sekitar terhadap dia,” timpal Anas.
(sms)