Perindo-Grind Sumsel Kecam Kekerasan Terhadap Mahasiswa Unsri

Jum'at, 04 Agustus 2017 - 16:29 WIB
Perindo-Grind Sumsel Kecam Kekerasan Terhadap Mahasiswa Unsri
Perindo-Grind Sumsel Kecam Kekerasan Terhadap Mahasiswa Unsri
A A A
PALEMBANG - Tindakan refresif terhadap aksi mahasiswa di Rektorat Unsri, Indralaya Kamis (3/8/2017) menuai kecaman. Ketua DPW Perindo Sumsel dan sayap Grind Perindo meminta oknum pelaku pemukulan ditindak dan Rektorat Unsri dapat menyelesaikan persoalan internal secara musyawarah.

"Perindo mengecam keras atas cara-cara penanganan aksi mahasiswa yang dilakukan pihak kepolisian dan Rektorat Unsri pada 3 Agustus 2017. Meminta kepada Kapolda dapat mengambil tindakan terhadap oknum kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa peserta aksi. Kepada pihak Rektorat Unsri agar dapat menyelesaikan persoalan internal tersebut secara musyawarah," ujar Ketua DPW Perindo Sumsel Febuar Rahman Jumat (4/8/2017).

Ketua Garda Rajawali Perindo (Grind) Sumsel Jasmadi juga meminta dan mendesak dihentikan tindakan pemukulan dalam menangani aksi mahasiswa. "Jangan pernah terjadi lagi. Dan kami meminta Kapolda mengambil tindakan terhadap oknum dan petugas pengamanan yang memukul mahasiswa," katanya.

Kamis 3 Agustus, mahasiswa Unsri berunjukrasa soal uang kuliah dan memprotes pelaporan ke polisi mahasiswa ke polisi. Aksi sempat ricuh dan dua mahasiswa diamankan.

Mahasiswa Unsri memperjuangkan uang kuliah tunggal (UKT) dan pencabutan laporan terhadap Ketua BEM Unsri Rahmad Farizal. Dua mahasiswa diamankan karena memaksa masuk gedung rektorat dan memecahkan pintu kaca.

Dari pantauan, Kamis (3/8/2017) di kampus Unsri, Ogan Ilir, aksi mahasiswa yang dimulai sejak pagi itu sempat beberapa kali memanas. Mahasiswa menuntut penurunan UKT, yang dianggap mencekik orang tua mahasiswa karena biaya UKT yang terlalu tinggi.

Aksi mahasiswa memanas dan sempat rusuh setelah melaksanakan salat zuhur. Mahasiswa meminta perwakilan Unsri menemui mereka, namun tidak ditemui. Akibatnya, mahasiswa mencoba menerobos masuk dan terjadila kericuhan dsn diduha mahasiswa dipukul oknum kepolisian dan pengamanan.

Wakil Rektor III Unsri Muhammad Zulkarnain sebelumnya, menyebut beberapa perwakilan mahasiswa telah dipanggil untuk duduk bersama dalam membahas persoalan ini. Namun dia tidak bisa memberikan keputusan tersebut karena harus dibicarakan dalam rapat senat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6359 seconds (0.1#10.140)