Pilgub Jatim, Khofifah Batal ke Demokrat
A
A
A
SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akhirnya batal mendaftar sebagai bakal calon gubernur (bacagub) Jawa Timur yang akan diusung Partai Demokrat. Hingga penutupan pendaftaran, Senin (31/7/2017) malam, ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu tak tampak.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Renville Antonio mengatakan, penutupan pendaftaran telah final. DPD Partai Demokrat tidak akan membuka pendaftaran lagi bila ada yang datang.
"Jadi sekarang sudah tertutup. Bukan hanya kepada Ibu Khofifah, tetapi juga siapa pun yang hendak mendaftar," tegas Renville menanggapi kemungkinan masuknya Khofifah pascapenutupan pendaftaran.
Renville juga memastikan bahwa Khofifah tidak mendaftar ke DPP PD sebagaimana diisukan selama ini. Sebab, hingga petang kemarin tidak ada kabar apa pun dari DPP PD terkait rencana itu.
"Kalau memang ada rencana ke DPP, mestinya ada informasi. Tetapi ini tidak ada," kata pria yang juga anggota DPRD Jatim ini.
Renville mengakui bahwa urusan DPP PD tidak lagi menjadi domain pengurus di DPD (daerah). Namun, merujuk pengalaman-pengalaman sebelumnya, kandidat yang mendaftar melalui DPP biasanya tetap melibatkan pengurus di daerah.
"Kemarin waktu Pak Sekum (Hinca Panjaitan) ke sini juga menyampaikan hal itu, bahwa tidak ada pendaftaran pilgub di DPP. Sehingga siapa pun yang ingin mendaftar bacagub ke PD, akan diarahkan ke DPD," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, Khofifah batal mendaftar melalui Partai Demokrat karena sudah menjalin ikatan dengan partai tengah lain di antaranya adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKS, dan Hanura. Lima partai inilah yang nantinya menjadi kendaraan Khofifah pada Pilgub Jatim 2018.
Sejumlah petinggi partai tidak menampik kabar tersebut. Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad misalnya mengaku telah melakukan komunikasi dengan Khofifah terkait Pilgub Jatim tersebut. Meski belum ada hitam di atas putih, peluang Gerindra untuk mengusung Khofifah cukup besar.
Hal sama juga dilontarkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) seusai konsolidasi kader di Surabaya. Meski belum menyebut nama, OSO memastikan bahwa partainya akan mengusung kandidat perempuan. Niat itu disampaikan berdasarkan masukan dari kader di tingkat bawah.
"Tentu saja itu (mengusung calon) menjadi kewenangan di tingkat daerah. Namun, kami tetap mempertimbangkan masukan tersebut. Termasuk sosok perempuan yang bisa untuk direkomendasi dukungan nantinya," kata OSO.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Renville Antonio mengatakan, penutupan pendaftaran telah final. DPD Partai Demokrat tidak akan membuka pendaftaran lagi bila ada yang datang.
"Jadi sekarang sudah tertutup. Bukan hanya kepada Ibu Khofifah, tetapi juga siapa pun yang hendak mendaftar," tegas Renville menanggapi kemungkinan masuknya Khofifah pascapenutupan pendaftaran.
Renville juga memastikan bahwa Khofifah tidak mendaftar ke DPP PD sebagaimana diisukan selama ini. Sebab, hingga petang kemarin tidak ada kabar apa pun dari DPP PD terkait rencana itu.
"Kalau memang ada rencana ke DPP, mestinya ada informasi. Tetapi ini tidak ada," kata pria yang juga anggota DPRD Jatim ini.
Renville mengakui bahwa urusan DPP PD tidak lagi menjadi domain pengurus di DPD (daerah). Namun, merujuk pengalaman-pengalaman sebelumnya, kandidat yang mendaftar melalui DPP biasanya tetap melibatkan pengurus di daerah.
"Kemarin waktu Pak Sekum (Hinca Panjaitan) ke sini juga menyampaikan hal itu, bahwa tidak ada pendaftaran pilgub di DPP. Sehingga siapa pun yang ingin mendaftar bacagub ke PD, akan diarahkan ke DPD," ujarnya.
Informasi yang dihimpun, Khofifah batal mendaftar melalui Partai Demokrat karena sudah menjalin ikatan dengan partai tengah lain di antaranya adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKS, dan Hanura. Lima partai inilah yang nantinya menjadi kendaraan Khofifah pada Pilgub Jatim 2018.
Sejumlah petinggi partai tidak menampik kabar tersebut. Sekretaris DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad misalnya mengaku telah melakukan komunikasi dengan Khofifah terkait Pilgub Jatim tersebut. Meski belum ada hitam di atas putih, peluang Gerindra untuk mengusung Khofifah cukup besar.
Hal sama juga dilontarkan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) seusai konsolidasi kader di Surabaya. Meski belum menyebut nama, OSO memastikan bahwa partainya akan mengusung kandidat perempuan. Niat itu disampaikan berdasarkan masukan dari kader di tingkat bawah.
"Tentu saja itu (mengusung calon) menjadi kewenangan di tingkat daerah. Namun, kami tetap mempertimbangkan masukan tersebut. Termasuk sosok perempuan yang bisa untuk direkomendasi dukungan nantinya," kata OSO.
(zik)