Taksi Online Dirampok Penumpang, Sopirnya Dibuang di Tengah Jalan

Selasa, 01 Agustus 2017 - 14:11 WIB
Taksi Online Dirampok...
Taksi Online Dirampok Penumpang, Sopirnya Dibuang di Tengah Jalan
A A A
SLEMAN - Para pengemudi taksi online perlu waspada dan berhati-hati saat menerima orderan. Saat ini, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan modus baru ditemukan di Sleman, DIY. Penumpang membawa kabur mobil dengan membuang pengemudinya di tengah perjalanan.

Kejadian nahas ini dialami pengemudi taksi online Grab Car, Catur Ari Trianingsih, warga Kadisoko, Purwomartani, Kalasan, Senin malam, 31 Juli 2017. Kejadian berawal sekitar pukul 19.30 WIB, dia menerima order untuk mengantar calon penumpang dari daerah Seturan, Caturtunggal, Depok ke Ngetiran, Sariharjo, Ngaglik.

Tanpa pikir panjang, Catur Ari Trianingsih langsung mendatangi lokasi calon penumpangnya di Seturan. Di sana, ada dua laki-laki yang meminta diantar ke Ngetiran, Sariharjo, sesuai dengan order awal.

Saat mengantar, Catur sama sekali tidak curiga dan tidak melihat ada yang aneh pada kedua penumpangnya tersebut. Namun setelah sampai di daerah Ngetiran yang sepi, satu penumpang tiba-tiba mendekap Catur dan mendorongnya keluar mobil hingga terjatuh.

Penumpangnya kemudian membawa lari taksi online itu, yaitu Honda Brio Satya warna merah AB 1003 EX atas nama Kurnia Medani, warga Beningan, RT 05/02, Sedangadi, Mlati. Atas kejadian itu, korban menderita kerugian Rp159 juta.

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga meminta keterangan kepada korban dan dua orang saksi.

Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi mengatakan, setelah kejadian itu, korban langsung melapor ke Mapolsek Ngaglik. Korban diantar warga sekitar pukul 20.30 WIB. Dari keterangan korban, pelaku membawa mobil tersebut ke arah timur. Sayangnya, identitas dari dua penumpang itu tidak diketahui. “Ini kasus pertama kali di Sleman, bahkan di DIY,” kata Danang di ruang kerjanya, Selasa (1/8/2017).

Danang mengimbau kepada pengemudi taksi online agar selektif saat mendapatkan order. Pengemudi lebih baik mencatat identitas atau memfoto KTP penumpangnya. Diharapkan dengan langkah ini tidak ada lagi kasus curanmor taksi online.

Sementara korban, Catur, belum bisa memberikan keterangan soal kasus itu karena masih syok. Bahkan setelah kejadian, Catur sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1785 seconds (0.1#10.140)