Kronologi Robohnya Crane LRT di Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Dua crane proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, roboh, Selasa (1/8/2017) dini hari. Seperti apa kronologinya?
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDOnews, pukul 03.30 WIB, dua operator atau driver crane atas nama Suhandri (26) dan Bachtiar (34), mengangkat girder (steel box) atau tempat rel LRT.
Keduanya ingin memasang steel box dari bawah ke atas. Ketika steel box sudah di atas, crane atau kendaraan bertonase 70 ton tersebut yang dibawa Suhandri landasan aspalnya hancur atau ambles dan menyebabkan aspal di sekitar crane ikut retak.
Tak pelak, crane terjungkal ke depan. Crane bertonase 80 ton yang dibawa oleh Bachtiar ikut terjatuh, kemudian steel box tersebut terjatuh di atas rumah warga, mengakibatkan rusak rumah milik keluarga Syaiful.
Setelah steel box terjatuh, operator Suhandri dan Bachtiar membantu warga di dalam rumah Syaiful untuk dikeluarkan dari dalam rumah. Kemudian, seluruh pekerja rental alat berat pergi ke Polresta Palembang untuk melaporkan kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDOnews, pukul 03.30 WIB, dua operator atau driver crane atas nama Suhandri (26) dan Bachtiar (34), mengangkat girder (steel box) atau tempat rel LRT.
Keduanya ingin memasang steel box dari bawah ke atas. Ketika steel box sudah di atas, crane atau kendaraan bertonase 70 ton tersebut yang dibawa Suhandri landasan aspalnya hancur atau ambles dan menyebabkan aspal di sekitar crane ikut retak.
Tak pelak, crane terjungkal ke depan. Crane bertonase 80 ton yang dibawa oleh Bachtiar ikut terjatuh, kemudian steel box tersebut terjatuh di atas rumah warga, mengakibatkan rusak rumah milik keluarga Syaiful.
Setelah steel box terjatuh, operator Suhandri dan Bachtiar membantu warga di dalam rumah Syaiful untuk dikeluarkan dari dalam rumah. Kemudian, seluruh pekerja rental alat berat pergi ke Polresta Palembang untuk melaporkan kejadian tersebut.
(zik)