Ratusan Anak di Sleman Terkena Campak dan Rubella
A
A
A
SLEMAN - Kasus campak dan rubella di Sleman cukup tinggi. Pemkab Sleman mencatat tahun 2016 ada 172 kasus, terdiri dari 100 kasus rubella dan 72 kasus campak dan hingga Juli 2017 ini terdapat 98 kasus, masing-masing 70 kasus campak dan 28 kasus rubella. Karena penyakit itu berbahaya, sebab bukan hanya membuat penderitanya kesakitan namun juga cacat otak.
Maka Pemkab Sleman terus berupaya menekan kasus tersebut, satu diantaranya melalui pemberian imunisasi campak rubella (MR).
“Kasus campak dan rubella di Sleman ini menurut saya bukan angka yang kecil. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius kita bersama. Salah satunya dengan mendukung program imunisasi MR,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo saat kampanye imunisasi MR, di Ruang Bimo Lantai III Kantor Badan Kepegawaaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman, Kamis (27/7/2017).
Sri Purnomo mengatakan, dengan upaya itu, diharapkan dapat memutus rantai campak dan rubella di Sleman. Sehingga jumlahnya dapat ditekan bahkan tidak ada sama sekali.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni menambahkan kampanye Imunisasi MR ini akan menyasar 245.453 anak terdiri dari 690 TK, 580 SD, 132 SMP, 302 PAUD, dan 1476 Posyandu di Sleman.
“Kegiatan imunisasi secara masal ini merupakan upaya pemerintah untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun,” tambahnya.
Menurut Novita pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama ulan Agustus 2017 yang dilakukan di seluruh sekolah PAUD, TK, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat, serta SMPLB.
Tahap kedua akan dilakukan September 2017 dilakukan di Posyandu, Polindes, Poskedes, Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
”Vaksin MR ini untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat dengan memutus transmisi virus tersebut, diharapkan kampanye MR berjalan lancar dan mencapai target 95%,” kata mantan Direktur RSUD Prambanan, Sleman itu.
Maka Pemkab Sleman terus berupaya menekan kasus tersebut, satu diantaranya melalui pemberian imunisasi campak rubella (MR).
“Kasus campak dan rubella di Sleman ini menurut saya bukan angka yang kecil. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius kita bersama. Salah satunya dengan mendukung program imunisasi MR,” kata Bupati Sleman Sri Purnomo saat kampanye imunisasi MR, di Ruang Bimo Lantai III Kantor Badan Kepegawaaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sleman, Kamis (27/7/2017).
Sri Purnomo mengatakan, dengan upaya itu, diharapkan dapat memutus rantai campak dan rubella di Sleman. Sehingga jumlahnya dapat ditekan bahkan tidak ada sama sekali.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni menambahkan kampanye Imunisasi MR ini akan menyasar 245.453 anak terdiri dari 690 TK, 580 SD, 132 SMP, 302 PAUD, dan 1476 Posyandu di Sleman.
“Kegiatan imunisasi secara masal ini merupakan upaya pemerintah untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun,” tambahnya.
Menurut Novita pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama ulan Agustus 2017 yang dilakukan di seluruh sekolah PAUD, TK, SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat, serta SMPLB.
Tahap kedua akan dilakukan September 2017 dilakukan di Posyandu, Polindes, Poskedes, Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
”Vaksin MR ini untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat dengan memutus transmisi virus tersebut, diharapkan kampanye MR berjalan lancar dan mencapai target 95%,” kata mantan Direktur RSUD Prambanan, Sleman itu.
(sms)