Hasil Kongres Dayak Internasional Akan Dibawa ke COP 23 Jerman

Rabu, 26 Juli 2017 - 19:51 WIB
Hasil Kongres Dayak...
Hasil Kongres Dayak Internasional Akan Dibawa ke COP 23 Jerman
A A A
PONTIANAK - Hasil Kongres Dayak Internasional 1 akan dibawa pada Confrence of Parties (COP) 23 yang akan diselenggarakan di Bonn, Jerman, 6-17 November 2017. Pertemuan tersebut akan dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait, lembaga swadaya masyarakat (NGO) dan/atau civil society organization, untuk membahas salah satunya perubahan iklim.

"Apa yang menjadi hasil kongres Dayak Internasional 1 ini akan disampaikan ke Presiden RI, Kementerian Hukum dan Ham RI, Komnas Ham, United Nation, dan Akan dibawa ke COP 23 di Bonn Jerman November mendatang," ujar Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis yang juga Gubernur Kalbar, pada pembukaan Kongres Dayak Internasional 1 di Rumah Radakng, Pontianak, Rabu (26/7/2017).

Kongres Dayak International yang pertama ini mengusung tema Merajut Benang-Benang Peradaban Dayak Dalam Struktur Zaman Yang Dinamis, dengan sub tema Penguatan Peranan Bangsa Dayak menuju Epicentrum Pembangunan Sosial dan Budaya, Ekonomi, Bisnis, keuangan, dan Politik.

Hadir Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Yasonna H Laoly, Borneo Dayak Forum, Utusan dari Australia, New Zealand, Filipina, Indian, Bupati dan Wali Kota se-Kalimantan.

Pertemuan Dayak sedunia tersebut menghadirkan pula tarian kolosal bertemakan kondisi sosial masyarakat Dayak di Kalimantan bertemakan Dayak Bersatu karya Gabriel Armando, salah satu koreografer tari kolosal asli Dayak lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Cornelis yang juga Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar dua periode ini menuturkan, Kongres Dayak Internasional ini juga merupakan suatu momentum pembuktian bahwa Dayak juga bisa berbuat dan bisa sejajar dengan suku lain di dunia.

"Masyarakat dayak yang saat ini masih sering dianggap primitif. Sementara posisi tawar sangat tinggi di dunia Internasional. Sehingga melalui kongres ini masyarakat Dayak tidak lagi menjadi penonton tetapi harus punya kemampuan untuk mengelola sumber daya alam Kalimantan yang kaya." ujar Cornelis.

Menurut Cornelis tidak sepatutnya masyarakat yang tinggal di pulau yang kaya raya hasil alam, tapi miskin, masih dianggap primitif, Masih dianggap pengganggu, "Kita mau buktikan kepada dunia bahwa kami ini punya peranan penting untuk kemajuan negara,” tegasnya.
(sms)
Berita Terkait
Mengangkat Warisan Budaya...
Mengangkat Warisan Budaya Tradisi Mandi ke Aek
Pesta Budaya Rondang...
Pesta Budaya Rondang Bittang, Momen Muda Mudi Simalungun Cari Jodoh
Raja Galuh Pakuan Anugerahkan...
Raja Galuh Pakuan Anugerahkan Gelar Adat ke Tine Yowargana, Ini Alasannya
Bangun dan Revitalisasi...
Bangun dan Revitalisasi Sistem Pendidikan Seni dan Budaya lewat ODA
Pesta Budaya untuk Rayakan...
Pesta Budaya untuk Rayakan Keragaman, Kaum Muda Diharapkan Junjung Tinggi Nilai Adat
Ribuan Wisatawan Ikuti...
Ribuan Wisatawan Ikuti Pesta Adat Seren Taun Kesepuhan Cisungsang
Berita Terkini
Ciptakan UMKM Sukses,...
Ciptakan UMKM Sukses, Pelajar di Bogor Ikuti Pelatihan Wirausaha
8 jam yang lalu
Bekasi Perluas Jaringan...
Bekasi Perluas Jaringan Perpipaan demi Tingkatkan Jumlah Pelanggan
9 jam yang lalu
Partai Perindo Dampingi...
Partai Perindo Dampingi Anak Korban Dugaan Pencabulan di Jakarta Barat
9 jam yang lalu
Dokter Pemerkosa Pasien...
Dokter Pemerkosa Pasien RSHS Bisa Dihukum Kebiri, Veronica Tan: Patut Dipertimbangkan
10 jam yang lalu
Ahmad Sahroni Minta...
Ahmad Sahroni Minta Polisi Jangan Ragu Usut SPBU Oplosan di Bali
10 jam yang lalu
Peduli Sesama, Anggota...
Peduli Sesama, Anggota Legislatif Partai Perindo Manggarai Timur Petrus Yohanes Elmiance Bantu Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Tua
11 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved