Deddy Mizwar Butuh Sosok Lebih Populer dari Ahmad Syaikhu
A
A
A
BANDUNG - Pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman yang memastikan PKS dan Gerindra akan mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu terus menuai tanggapan. Kemunculan Ahmad Syaikhu dinilai mengancam elektabilitas Deddy Mizwar.
Untuk diketahui, elektabilitas dan popularitas Deddy Mizwar selama ini selalu berada di posisi dua besar setelah Ridwan Kamil. Bahkan, belakangan, lembaga survei menyebut popularitas dan elektabilitas Deddy Mizwar melejit. Sementara, nama Ahmad Syaikhu tak pernah disebut dalam hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei.
Direktur Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (Elsid) Dedi Barnadi menjelaskan, meskipun tidak selalu menjadi patokan partai politik (parpol) dalam menentukan sosok yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), hasil survei merepresentasikan keinginan masyarakat terkait calon pemimpin yang diharapkan.
"Hasil survei itu representasi keinginan masyarakat, Ahmad Syaikhu ini tidak familiar," kata Dedi di Bandung, Rabu (26/7/2017)
Menurut Dedi, Ahmad Syaikhu yang dipasangkan dengan Deddy Mizwar memang bisa mendongkrak popularitas Ahmad Syaikhu sendiri karena tingginya popularitas Deddy Mizwar. Namun, akan jauh lebih baik jika Deddy Mizwar dipasangkan dengan sosok yang lebih populer, sehingga bisa semakin mendongkrak elektabilitas Deddy Mizwar.
"Kalau ditanya Ahmad Syaikhu bisa menurunkan elektabilitas Deddy Mizwar, jawabannya bisa ya bisa tidak. Tapi, alangkah baiknya jika Deddy Mizwar dipasangkan dengan sosok yang lebih populer," katanya.
Selain itu, Deddy Mizwar yang sudah menunjukkan kiprahnya sebagai Wakil Gubernur Jabar akan lebih baik jika dipasangkan dengan sosok yang sudah berkiprah juga di Jabar. Sehingga, masyarakat bisa memberikan penilaian dari kiprahnya tersebut. "Basic dari pilkada itu kan rakyat, kemauan rakyat akan menentukan kemenangan," katanya.
Karena itu, Dedi menyarankan, sebelum memutuskan mengusung pasangan calon, PKS dan Gerindra sebaiknya melakukan survei pasangan calon untuk mengetahui respons masyarakat yang sebenarnya dari pasangan calon yang akan diusung.
"Karena ini belum resmi, saya kira statement Presiden PKS ini masih sangat cair. Ada baiknya, PKS dan Gerindra melakukan survei simulasi pasangan calon," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, PKS dan Gerindra memastikan bakal mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Kepastian tersebut diungkapkan Presiden PKS Sohibul Iman seusai menghadiri Apel Siaga dan Silaturahmi Kader PKS Kota Bandung di Gedung Bikasoga, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Minggu (23/7/2017).
Untuk diketahui, elektabilitas dan popularitas Deddy Mizwar selama ini selalu berada di posisi dua besar setelah Ridwan Kamil. Bahkan, belakangan, lembaga survei menyebut popularitas dan elektabilitas Deddy Mizwar melejit. Sementara, nama Ahmad Syaikhu tak pernah disebut dalam hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei.
Direktur Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi (Elsid) Dedi Barnadi menjelaskan, meskipun tidak selalu menjadi patokan partai politik (parpol) dalam menentukan sosok yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), hasil survei merepresentasikan keinginan masyarakat terkait calon pemimpin yang diharapkan.
"Hasil survei itu representasi keinginan masyarakat, Ahmad Syaikhu ini tidak familiar," kata Dedi di Bandung, Rabu (26/7/2017)
Menurut Dedi, Ahmad Syaikhu yang dipasangkan dengan Deddy Mizwar memang bisa mendongkrak popularitas Ahmad Syaikhu sendiri karena tingginya popularitas Deddy Mizwar. Namun, akan jauh lebih baik jika Deddy Mizwar dipasangkan dengan sosok yang lebih populer, sehingga bisa semakin mendongkrak elektabilitas Deddy Mizwar.
"Kalau ditanya Ahmad Syaikhu bisa menurunkan elektabilitas Deddy Mizwar, jawabannya bisa ya bisa tidak. Tapi, alangkah baiknya jika Deddy Mizwar dipasangkan dengan sosok yang lebih populer," katanya.
Selain itu, Deddy Mizwar yang sudah menunjukkan kiprahnya sebagai Wakil Gubernur Jabar akan lebih baik jika dipasangkan dengan sosok yang sudah berkiprah juga di Jabar. Sehingga, masyarakat bisa memberikan penilaian dari kiprahnya tersebut. "Basic dari pilkada itu kan rakyat, kemauan rakyat akan menentukan kemenangan," katanya.
Karena itu, Dedi menyarankan, sebelum memutuskan mengusung pasangan calon, PKS dan Gerindra sebaiknya melakukan survei pasangan calon untuk mengetahui respons masyarakat yang sebenarnya dari pasangan calon yang akan diusung.
"Karena ini belum resmi, saya kira statement Presiden PKS ini masih sangat cair. Ada baiknya, PKS dan Gerindra melakukan survei simulasi pasangan calon," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, PKS dan Gerindra memastikan bakal mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Kepastian tersebut diungkapkan Presiden PKS Sohibul Iman seusai menghadiri Apel Siaga dan Silaturahmi Kader PKS Kota Bandung di Gedung Bikasoga, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Minggu (23/7/2017).
(zik)