Menjaga Keberagaman Indonesia, Apeksi Gelar Pawai Budaya
A
A
A
MALANG - Parade kesenian berlatar kebudayaan dari berbagai kota peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2017 memadati Jalan Ijen, Kota Malang, Rabu 19 Juli 2017. Warna-warni pakaian adat, menyemarakkan sore di jalanan kota bersejarah ini.
Masyarakat begitu antusias menyaksikan sajian kesenian dari berbagai kota di penjuru Nusantara tersebut. Masyarakat tumpah ruah menyaksikan Pawai Kebudayaan Rakernas Apeksi 2017.
Wali Kota Malang, M Anton mengatakan, pawai kesenian dan kebudayaan sengaja dihadirkan dalam rangkaian Rakernas Apeksi. Selain sebagai hiburan rakyat, pawai ini juga bertujuan saling mengenalkan keindahan dan keragaman budaya Nusantara.
Menurutnya, pengenalan keberagaman budaya sangatlah penting. Ini karena keberagaman inilah kekuatan dan kekayaan Bangsa Indonesia. “Kota Malang juga merupakan miniatur budaya Indonesia. Banyak ragam budaya yang hadir di kota pendidikan, kota industri, dan kota wisata ini. Para pelajar dari berbagai penjuru Tanah Air hadir di kota ini dengan membawa keberagamannya,” kata Anton.
Keberagaman ini juga yang menjadi semangat pemerintah kota seluruh Indonesia untuk terus membangun bekerja sama dan saling menguatkan. Keberadaan mereka di Kota Malang juga bertujuan melahirkan berbagai inovasi dan terobosan untuk melaksanakan pembangunan yang menyejahterakan masyarakat.
Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany mengatakan, dalam Rakernas Apeksi 2017 ini dibahas bersama bagaimana membangun kerja sama yang semakin kuat antara pemerintah kota dengan pemerintah pusat. Tujuannya mengimplementasikan program pembangunan nasional demi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Forum bersama ini juga merumuskan berbagai bentuk inovasi dalam pembangunan kota. Ini mengingat tuntutan pembangunan kota sangat besar. Masyarakat membutuhkan fasilitas dan infrastuktur yang memadahi. Semua fasilitas ini juga harus mendapatkan dukungan pembiayaan dari investasi.
Wali Kota Tangerang Selatan ini menjelaskan, agar investasi dapat mudah masuk ke masing-masing kota maka dibutuhkan adanya sinkronisasi aturan dan akselerasi untuk memangkas birokrasi. ”Selama ini masih ada aturan dan birokrasi yang panjang sehingga menghambat investasi masuk,” katanya.
Terkait kerja sama dengan pihak ketiga dalam bentuk investasi di setiap kota, menurutnya, sudah diatur dan dilakukan pendampingan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Selain itu, masuknya investasi tersebut juga sudah ada lembaga penjaminnya,” tegasnya.
Rakernas Apeksi 2017 juga mengundang Polri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Inspektorat Jenderal. Tujuannya memberikan masukan dan arahan dalam penggunaan anggaran, serta masuknya investasi agar tidak melanggar aturan hukum. (adv)
Masyarakat begitu antusias menyaksikan sajian kesenian dari berbagai kota di penjuru Nusantara tersebut. Masyarakat tumpah ruah menyaksikan Pawai Kebudayaan Rakernas Apeksi 2017.
Wali Kota Malang, M Anton mengatakan, pawai kesenian dan kebudayaan sengaja dihadirkan dalam rangkaian Rakernas Apeksi. Selain sebagai hiburan rakyat, pawai ini juga bertujuan saling mengenalkan keindahan dan keragaman budaya Nusantara.
Menurutnya, pengenalan keberagaman budaya sangatlah penting. Ini karena keberagaman inilah kekuatan dan kekayaan Bangsa Indonesia. “Kota Malang juga merupakan miniatur budaya Indonesia. Banyak ragam budaya yang hadir di kota pendidikan, kota industri, dan kota wisata ini. Para pelajar dari berbagai penjuru Tanah Air hadir di kota ini dengan membawa keberagamannya,” kata Anton.
Keberagaman ini juga yang menjadi semangat pemerintah kota seluruh Indonesia untuk terus membangun bekerja sama dan saling menguatkan. Keberadaan mereka di Kota Malang juga bertujuan melahirkan berbagai inovasi dan terobosan untuk melaksanakan pembangunan yang menyejahterakan masyarakat.
Ketua Apeksi Airin Rachmi Diany mengatakan, dalam Rakernas Apeksi 2017 ini dibahas bersama bagaimana membangun kerja sama yang semakin kuat antara pemerintah kota dengan pemerintah pusat. Tujuannya mengimplementasikan program pembangunan nasional demi terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Forum bersama ini juga merumuskan berbagai bentuk inovasi dalam pembangunan kota. Ini mengingat tuntutan pembangunan kota sangat besar. Masyarakat membutuhkan fasilitas dan infrastuktur yang memadahi. Semua fasilitas ini juga harus mendapatkan dukungan pembiayaan dari investasi.
Wali Kota Tangerang Selatan ini menjelaskan, agar investasi dapat mudah masuk ke masing-masing kota maka dibutuhkan adanya sinkronisasi aturan dan akselerasi untuk memangkas birokrasi. ”Selama ini masih ada aturan dan birokrasi yang panjang sehingga menghambat investasi masuk,” katanya.
Terkait kerja sama dengan pihak ketiga dalam bentuk investasi di setiap kota, menurutnya, sudah diatur dan dilakukan pendampingan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). “Selain itu, masuknya investasi tersebut juga sudah ada lembaga penjaminnya,” tegasnya.
Rakernas Apeksi 2017 juga mengundang Polri, Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Inspektorat Jenderal. Tujuannya memberikan masukan dan arahan dalam penggunaan anggaran, serta masuknya investasi agar tidak melanggar aturan hukum. (adv)
(poe)