Azwar Anas Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilgub Jatim

Kamis, 20 Juli 2017 - 17:16 WIB
Azwar Anas Bisa Jadi...
Azwar Anas Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilgub Jatim
A A A
SURABAYA - Lembaga survei The Initiative Institute menyebut Abdullah Azwar Anas bisa menjadi kuda hitam calon gubernur pada perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018 mendatang. Munculnya nama bupati Banyuwangi tersebut menggantikan nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang hingga kini menolak maju di agenda demokrasi tersebut.

Hasil survei dari lembaga yang dikomandani dosen Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi itu menyebutkan, elektabilitas dan popularitas Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur (cawagub) terus naik dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Pada April lalu, tingkat popularitas dan elektabilitas Anas sebagai cawagub 8,8% dan pada Juni naik menjadi 14,80%. Bahkan jika pemilihan wakil gubernur digelar hari ini, elektabilitas Anas mencapai 34%. Tokoh lain seperti Musyafa’ Noer dari PPP hanya 19%.

“Anas bisa menjadi cagub alternatif jika calon hanya ada dua cagub, yakni Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa,” kata CEO The Initiative Institute, Airlangga Pribadi, Kamis (20/7/2017).

Angga, panggilan Airlangga Pribadi, memprediksi peluang munculnya calon alternatif di Pilgub Jatim sangat besar. Popularitas dan elektabilitas Anas terus naik, bahkan hampir merata di 38 kabupaten/kota di Jatim. Ini berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya yang terpusat di satu wilayah tertentu. “Sangat besar peluang Anas untuk menjadi cagub alternatif. Dengan popularitas dan elektabilitas yang dimiliki sekarang, tinggal digenjot lagi. Apalagi masih banyak waktu untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” tandasnya.

Survei The Initiative Institute ini diselenggarakan pada 15-30 Juni 2017 meliputi 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan metode multistage random sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.140 responden di 38 kabupaten/kota di Jatim dengan margin of error 3,2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Menariknya, dari survei ini menunjukkan penurunan elektabilitas Risma, panggilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pada survei April lalu, elektabilitas Risma mencapai 23% dan pada Juni turun menjadi 18%. “Penurunan elektabilitas ini karena Risma sejauh ini menolak maju Pilgub. Jadi pilihan cenderung mengerucut pada Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa,” pungkas Angga.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)