PDIP Target Menang Pilkada di Jawa Timur
A
A
A
BOJONEGORO - DPD PDIP Jawa Timur, mentargetkan menang di 12 kabupaten/kota dari 18 kabupaten/kota dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 27 Juni 2018. Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi, di Bojonegoro, Sabtu, menjelaskan PDIP Jatim mentargetkan menang di 12 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Bojonegoro.
Oleh karena itu, dia meminta kader PDIP di Jawa Timur, bisa bersatu untuk bisa memenangkan pilkada di Jawa Timur, pada Juni 2018. "Kalau di internel "gontok-gontokan" mana bisa menang," ujarnya.
Ditanya terkait kader partai dalam pilkada, menurut dia, PDIP tetap akan engedepankan mengusung kader internal dalam pilkada di Jawa Timur.
Meskipun, lanjut dia, kader di luar partai juga terbuka untuk diusung sepanjang di daerah setempat tidak ada kader partainya yang layak ditampilkan.
Dia membandingkan dalam pilkada di 19 daerah di Indonesia secara serentak pada 2015 lalu partainya yang memenangkan di 13 daerah, hanya ada dua daerah yang bukan kader.
"Sama dengan pilkada pada 2015 untuk pilkada 2018 juga akan mengedepankan kader yang akan diusung dalam pilkada," katanya menegaskan.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyatakan batasan calon bupati, calon wakil bupati, atau calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung partai harus ditinjau secara objektif karena berdasarkan kehendak rakyat. "Meskipun kader sendiri juga tetap dibatasi harus berdasarkan kehendak rakyat," kata dia menegaskan.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Bojonegoro Bambang menyebutkan ada lima pendaftar di luar kader partai yang mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati (cabup) dan bakal calon wakil bupati (cawabup).
Kelima pendaftar yaitu Anna Mua'wanah (DPR RI PKB), Pudji Dewanto (pengusaha), Akmal Boedianto (PNS Pemprov Jawa Timur), Suroso (pengusaha) dan Arief Yanuarso (Ketua Yayasan Suyitno).
Selain itu, lanjut dia, ada dua kader internal yang juga mendaftar yaitu Ketua DPC PDIP Bojonegoro Budi Irawanto dan sekretarisnya Dony Bayu Setiawan.
"Survei terkait kelayakan calon akan dilakukan tim survei yang ditunjuk DPD PDI Jawa Timur," kata Bambang menambahkan.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dengan didampingi Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, selain melakukan konsolidasi partai di Bojonegoro, juga ke Lamongan dan Bondowoso.
Hasto melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jawa Timur, terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Juni 2018.
"Kedatangan Sekjen DPP PDIP untuk konsolidasi partai terkait Pilkada di Jawa Timur, " kata Ketua DPC PDIP Bojonegoro Budi Irawanto.
Selain konsolidasi partai di Bojonegoro, Hasto Kristianto juga akan melakukan kunjungan ke Lamongan juga daerah lainnya di Jawa Timur.
"Setelah dari Bojonegoro ke Lamongan juga untuk konsolidasi partai dan ke daerah lainnya di Jatim," kata Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan menambahkan.
DPP PDIP, kata Ketua Bappilu DPC PDIP Bojonegoro Bambang,mantargerkan menang 11 kabupaten/ kota termasuk Bojonegoro dari 18 kabupaten/kota dalam pilkada serentak yang akan diselenggarakan di Jatim pada Juni 2018.
Oleh karena itu, dia meminta kader PDIP di Jawa Timur, bisa bersatu untuk bisa memenangkan pilkada di Jawa Timur, pada Juni 2018. "Kalau di internel "gontok-gontokan" mana bisa menang," ujarnya.
Ditanya terkait kader partai dalam pilkada, menurut dia, PDIP tetap akan engedepankan mengusung kader internal dalam pilkada di Jawa Timur.
Meskipun, lanjut dia, kader di luar partai juga terbuka untuk diusung sepanjang di daerah setempat tidak ada kader partainya yang layak ditampilkan.
Dia membandingkan dalam pilkada di 19 daerah di Indonesia secara serentak pada 2015 lalu partainya yang memenangkan di 13 daerah, hanya ada dua daerah yang bukan kader.
"Sama dengan pilkada pada 2015 untuk pilkada 2018 juga akan mengedepankan kader yang akan diusung dalam pilkada," katanya menegaskan.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyatakan batasan calon bupati, calon wakil bupati, atau calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung partai harus ditinjau secara objektif karena berdasarkan kehendak rakyat. "Meskipun kader sendiri juga tetap dibatasi harus berdasarkan kehendak rakyat," kata dia menegaskan.
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Bojonegoro Bambang menyebutkan ada lima pendaftar di luar kader partai yang mendaftar dalam penjaringan bakal calon bupati (cabup) dan bakal calon wakil bupati (cawabup).
Kelima pendaftar yaitu Anna Mua'wanah (DPR RI PKB), Pudji Dewanto (pengusaha), Akmal Boedianto (PNS Pemprov Jawa Timur), Suroso (pengusaha) dan Arief Yanuarso (Ketua Yayasan Suyitno).
Selain itu, lanjut dia, ada dua kader internal yang juga mendaftar yaitu Ketua DPC PDIP Bojonegoro Budi Irawanto dan sekretarisnya Dony Bayu Setiawan.
"Survei terkait kelayakan calon akan dilakukan tim survei yang ditunjuk DPD PDI Jawa Timur," kata Bambang menambahkan.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, dengan didampingi Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, selain melakukan konsolidasi partai di Bojonegoro, juga ke Lamongan dan Bondowoso.
Hasto melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jawa Timur, terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Juni 2018.
"Kedatangan Sekjen DPP PDIP untuk konsolidasi partai terkait Pilkada di Jawa Timur, " kata Ketua DPC PDIP Bojonegoro Budi Irawanto.
Selain konsolidasi partai di Bojonegoro, Hasto Kristianto juga akan melakukan kunjungan ke Lamongan juga daerah lainnya di Jawa Timur.
"Setelah dari Bojonegoro ke Lamongan juga untuk konsolidasi partai dan ke daerah lainnya di Jatim," kata Sekretaris DPC PDIP Bojonegoro Donny Bayu Setiawan menambahkan.
DPP PDIP, kata Ketua Bappilu DPC PDIP Bojonegoro Bambang,mantargerkan menang 11 kabupaten/ kota termasuk Bojonegoro dari 18 kabupaten/kota dalam pilkada serentak yang akan diselenggarakan di Jatim pada Juni 2018.
(sms)