Warga Cirebon Deklarasikan Pergerakan Isun Golput
A
A
A
CIREBON - Puluhan warga dari wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon mendeklarasikan Pergerakan Isun (Saya, red) Golput di Hotel Sutan Raja, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/7/2017).
Deklarator Pergerakan Isun Golput di antaranya Hery Susanto, Nurdin M Noer, Sidik, Fitrah Malik, Miftahudin, Frederick Suhardi, dan Irma Normaningsih.
Pergerakan Golput ini bukan tidak gunakan hak pilih dalam pemilu, melainkan "Golongan Bajunya Putih". Seluruh peserta deklarasi berbaju putih. Kegiatan deklarasi itu menyerukan pentingnya perubahan kepemimpinan daerah yang menjalankan semangat persatuan, pemberdayaan, dan keadilan bagi warga Cirebon.
Pergerakan Isun Golput warga Cirebon itu menyuarakan "bersatu, bukan terkotak-kotak." Warga menilai situasi saat ini di masyarakat sudah terkotak-kotak, yang mengancam persatuan dan melemahkan aspek pemberdayaan serta keadilan masyarakat.
Hery Susanto, koordinator Pergerakan Isun Golput, dalam sambutannya mengatakan penyebab terkotak-kotaknya warga saat ini karena dominasi paradigma kekuasaan kepemimpinan daerah yang tidak menjalankan prinsip persatuan, pemberdayaan, dan keadilan.
Ia menegaskan, paradigma kepemimpinan khususnya di kabupaten dan kota Cirebon dinilai masih diskriminatif dalam tata pemerintahan, program pembangunan antarwilayah yang makin memperluas kemiskinan, pengangguran, dan rendahnya tingkat pendidikan. Banyak ketidakadilan dalam segenap aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, hukum, dan budaya.
Dampaknya, Kabupaten Cirebon masih terkubur dalam angka IPM urutan ke-25 dari 26 kabupaten/kota se-Jabar. Selain itu, marak kasus korupsi, PNS berpolitik praktis, dan lainnya. Sedangkan Kota Cirebon makin karut-marut dalam tata kelola pemerintahan yang "one man show."
"Saatnya warga di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon harus dorong perubahan kepemimpinan daerah yang berkarakter pemersatu, memberdayakan, dan berkeadilan," tegas Hery Susanto.
Dalam kesempatan itu, warga melakukan komunikasi via skype selama 15 menit bersama Sandiaga Salahuddin Uno (wagub DKI Jakarta terpilih) terkait program pembangunan yang akan dijalankan dan pengalaman sukses pemenangan pilkada di DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Deklarator Pergerakan Isun Golput di antaranya Hery Susanto, Nurdin M Noer, Sidik, Fitrah Malik, Miftahudin, Frederick Suhardi, dan Irma Normaningsih.
Pergerakan Golput ini bukan tidak gunakan hak pilih dalam pemilu, melainkan "Golongan Bajunya Putih". Seluruh peserta deklarasi berbaju putih. Kegiatan deklarasi itu menyerukan pentingnya perubahan kepemimpinan daerah yang menjalankan semangat persatuan, pemberdayaan, dan keadilan bagi warga Cirebon.
Pergerakan Isun Golput warga Cirebon itu menyuarakan "bersatu, bukan terkotak-kotak." Warga menilai situasi saat ini di masyarakat sudah terkotak-kotak, yang mengancam persatuan dan melemahkan aspek pemberdayaan serta keadilan masyarakat.
Hery Susanto, koordinator Pergerakan Isun Golput, dalam sambutannya mengatakan penyebab terkotak-kotaknya warga saat ini karena dominasi paradigma kekuasaan kepemimpinan daerah yang tidak menjalankan prinsip persatuan, pemberdayaan, dan keadilan.
Ia menegaskan, paradigma kepemimpinan khususnya di kabupaten dan kota Cirebon dinilai masih diskriminatif dalam tata pemerintahan, program pembangunan antarwilayah yang makin memperluas kemiskinan, pengangguran, dan rendahnya tingkat pendidikan. Banyak ketidakadilan dalam segenap aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, hukum, dan budaya.
Dampaknya, Kabupaten Cirebon masih terkubur dalam angka IPM urutan ke-25 dari 26 kabupaten/kota se-Jabar. Selain itu, marak kasus korupsi, PNS berpolitik praktis, dan lainnya. Sedangkan Kota Cirebon makin karut-marut dalam tata kelola pemerintahan yang "one man show."
"Saatnya warga di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon harus dorong perubahan kepemimpinan daerah yang berkarakter pemersatu, memberdayakan, dan berkeadilan," tegas Hery Susanto.
Dalam kesempatan itu, warga melakukan komunikasi via skype selama 15 menit bersama Sandiaga Salahuddin Uno (wagub DKI Jakarta terpilih) terkait program pembangunan yang akan dijalankan dan pengalaman sukses pemenangan pilkada di DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
(zik)