Baru Keluar Rumah Sudah Macet, Warga Lembang Meradang
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebagai daerah wisata kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), selalu dipadati oleh wisatawan dari berbagai daerah khususnya di saat musim liburan. Kondisi tersebut berdampak kepada banyaknya kendaraan dari luar daerah yang masuk ke Lembang. Akibatnya kemacetan parah selalu terjadi sehingga berdampak kepada sendi-sendi kehidupan warganya.
Kondisi tersebut diperburuk dengan terbatasnya infrastruktur jalan baik yang menuju Lembang ataupun sebaliknya. Antrean panjang kendaraan di jalan utama, jalan alternatif, dan juga jalan kompleks perumahan milik warga, sudah jadi pemandangan lazim.
Namun, semakin lama warga Lembang menjadi gerah dengan kondisi tersebut karena aktivitas mereka terusik. Bayangkan saja, untuk menempuh perjalanan yang biasanya bisa ditempuh dalam 10 menit kini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. "Jangankan jalan alternatif, jalan-jalan tikus yang ada di Lembang ini juga sudah macet," kata seorang warga yang lahir dan besar di Lembang, Lili Supriatna.
Dia menuturkan akibat kemacetan yang selalu terjadi setiap libur aktivitas warga Lembang menjadi terganggu. Seperti pengemudi angkutan umum, pencari rumput pakan ternak, petani sayuran, termasuk para peternak sapi dan pengumpul susu sapi. Akibat terjebak kemacetan banyak warga yang beralih ke pikulan untuk mengangkut hasil sayuran, rumput, atau susu.
Kondisi tersebut juga diakui oleh Bupati Bandung Barat Abubakar, yang juga merupakan orang Lembang. Dia pun kerap merasakan kemacetan saat hendak beraktivitas ke luar rumah. Untuk itu pemerintah daerah terus mencari mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini. Apalagi Lembang merupakan wilayah KBU yang pembangunannya tidak bisa seenaknya.
"Salah satu upaya yang coba kami tempuh adalah dengan mencari jalan-jalan baru dan meningkatkannya menjadi jalan provinsi seperti yang sudah dilakukan di jalan menuju TPA Sarimukti," tuturnya.
Termasuk mencari investor yang mau untuk mengkaji apakah memungkinkan dibuat kereta gantung dari Kota Bandung ke Lembang. Hal itu pasti akan mengurangi kemacetan Karena kendaraan tidak harus masuk ke Lembang jika akan berwisata ke KBU. Jika upaya itu tidak dilakukan maka dipastikan 3-5 tahun ke depan kemacetan di Lembang bisa melebihi kemacetan di Ibu Kota Jakarta.
Kondisi tersebut diperburuk dengan terbatasnya infrastruktur jalan baik yang menuju Lembang ataupun sebaliknya. Antrean panjang kendaraan di jalan utama, jalan alternatif, dan juga jalan kompleks perumahan milik warga, sudah jadi pemandangan lazim.
Namun, semakin lama warga Lembang menjadi gerah dengan kondisi tersebut karena aktivitas mereka terusik. Bayangkan saja, untuk menempuh perjalanan yang biasanya bisa ditempuh dalam 10 menit kini membutuhkan waktu sekitar 1 jam. "Jangankan jalan alternatif, jalan-jalan tikus yang ada di Lembang ini juga sudah macet," kata seorang warga yang lahir dan besar di Lembang, Lili Supriatna.
Dia menuturkan akibat kemacetan yang selalu terjadi setiap libur aktivitas warga Lembang menjadi terganggu. Seperti pengemudi angkutan umum, pencari rumput pakan ternak, petani sayuran, termasuk para peternak sapi dan pengumpul susu sapi. Akibat terjebak kemacetan banyak warga yang beralih ke pikulan untuk mengangkut hasil sayuran, rumput, atau susu.
Kondisi tersebut juga diakui oleh Bupati Bandung Barat Abubakar, yang juga merupakan orang Lembang. Dia pun kerap merasakan kemacetan saat hendak beraktivitas ke luar rumah. Untuk itu pemerintah daerah terus mencari mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini. Apalagi Lembang merupakan wilayah KBU yang pembangunannya tidak bisa seenaknya.
"Salah satu upaya yang coba kami tempuh adalah dengan mencari jalan-jalan baru dan meningkatkannya menjadi jalan provinsi seperti yang sudah dilakukan di jalan menuju TPA Sarimukti," tuturnya.
Termasuk mencari investor yang mau untuk mengkaji apakah memungkinkan dibuat kereta gantung dari Kota Bandung ke Lembang. Hal itu pasti akan mengurangi kemacetan Karena kendaraan tidak harus masuk ke Lembang jika akan berwisata ke KBU. Jika upaya itu tidak dilakukan maka dipastikan 3-5 tahun ke depan kemacetan di Lembang bisa melebihi kemacetan di Ibu Kota Jakarta.
(wib)