Sistem Panic Button di Bandung Mandeg
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat menyayangkan kejadian pembegalan di Jalan Dago yang menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang, aplikasi panic button akan terus disosialisasikan.
Sistem panic button sebagai upaya preventif dan penindakan cepat untuk menekan angka kriminalitas di Kota Bandung telah digagas sejak satu tahun lalu. Namun, sampai saat ini sistem itu belum dioperasikan karena terhambat beberapa kendala di antaranya, kurangnya sosialisasi dan sumber daya manusia (SDM).
“Saya minta kepada rekan media untuk menyosialisasikan sistem tersebut agar masyarakat dapat memahami dan menerapkannya,” kata Ridwan kepada wartawan saat konferensi pers di Polrestabes Bandung, Jumat (7/7/2017).
Meskipun sistem panic button belum berjalan, Ridwan mengklaim perangkatnya sudah siap di Bandung Command Center (BCC). Polrestabes Bandung menugaskan empat personel di BCC untuk menjalankan sistem itu.
Ridwan menjelaskan, panic button merupakan aplikasi berbasis Android untuk menyampaikan kondisi darurat yang dialami warga. Dengan menekan tombol ini, aplikasi akan menampilkan peta lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di BCC dan operator BCC akan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera melakukan tindakan. “Petugas langsung tahu spot atau lokasi kejadian dari sinyal yang hidup setelah panic button ditekan,” ujarnya.
Sistem panic button sebagai upaya preventif dan penindakan cepat untuk menekan angka kriminalitas di Kota Bandung telah digagas sejak satu tahun lalu. Namun, sampai saat ini sistem itu belum dioperasikan karena terhambat beberapa kendala di antaranya, kurangnya sosialisasi dan sumber daya manusia (SDM).
“Saya minta kepada rekan media untuk menyosialisasikan sistem tersebut agar masyarakat dapat memahami dan menerapkannya,” kata Ridwan kepada wartawan saat konferensi pers di Polrestabes Bandung, Jumat (7/7/2017).
Meskipun sistem panic button belum berjalan, Ridwan mengklaim perangkatnya sudah siap di Bandung Command Center (BCC). Polrestabes Bandung menugaskan empat personel di BCC untuk menjalankan sistem itu.
Ridwan menjelaskan, panic button merupakan aplikasi berbasis Android untuk menyampaikan kondisi darurat yang dialami warga. Dengan menekan tombol ini, aplikasi akan menampilkan peta lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di BCC dan operator BCC akan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera melakukan tindakan. “Petugas langsung tahu spot atau lokasi kejadian dari sinyal yang hidup setelah panic button ditekan,” ujarnya.
(mcm)