Proyek Pemecah Macet di Surabaya Dikebut
A
A
A
SURABAYA - Proyek infrastruktur pemecah kemacetan di Surabaya terus dikebut. Proyek tersebut adalah pembangunan underpass, overpass, serta jembatan penghubung yang diharapkan bisa mengurangi kemacetan yang ada di jalan protokol Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, beberapa proyek infrastruktur sudah hampir selesai. Perkembangan ini menjadi kabar baik untuk bisa mengurangi kemacetan di Surabaya. Untuk menyelesaikan proyek itu pihaknya tak perlu mengucurkan dana tambahan.
"Pengerjaan overpass harusnya bisa selesai dalam tiga bulan. Kan sudah tinggal sedikit, nggak perlulah dana tambahan lagi," ujar Risma ketika ditemui di sela-sela sidak proyek jalan underpass di Jalan Mayjen Sungkono, Selasa (4/7/2017).
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) itu melanjutkan, proyek jalan overpass dan underpass di kawasan Surabaya Barat digunakan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Bundaran Mayjen Sungkono. Volume kendaraan yang terus bertambah memberikan dampak yang besar pada kepadatan lalu lintas di kawasan pinggir Surabaya.
Overpass sepanjang 175 meter akan menghubungkan Jalan Kupang ke Jalan Tol Gresik. Sedangkan jalan underpass sepanjang 466 meter menghubungkan arus dari Jalan Mayjen Sungkono ke Jalan HR Mohammad.
Selain di Surabaya Barat, Risma juga meninjau perkembangan pembangunan Jembatan Ratna yang berada di Ngagel. Progres pembangunan jembatan yang dibangun dengan anggaran CSR dari PT Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera baru berjalan 17,5%. Jembatan akan menghubungkan Sungai Ngagel dari Jalan Ratna ke Jalan Bengawan sepanjang 36 meter dan lebar 19,4 meter.
"Saya tantang 10 November jembatan ini rampung. Mereka bilang targetnya Oktober sudah kelar," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, beberapa proyek infrastruktur sudah hampir selesai. Perkembangan ini menjadi kabar baik untuk bisa mengurangi kemacetan di Surabaya. Untuk menyelesaikan proyek itu pihaknya tak perlu mengucurkan dana tambahan.
"Pengerjaan overpass harusnya bisa selesai dalam tiga bulan. Kan sudah tinggal sedikit, nggak perlulah dana tambahan lagi," ujar Risma ketika ditemui di sela-sela sidak proyek jalan underpass di Jalan Mayjen Sungkono, Selasa (4/7/2017).
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) itu melanjutkan, proyek jalan overpass dan underpass di kawasan Surabaya Barat digunakan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Bundaran Mayjen Sungkono. Volume kendaraan yang terus bertambah memberikan dampak yang besar pada kepadatan lalu lintas di kawasan pinggir Surabaya.
Overpass sepanjang 175 meter akan menghubungkan Jalan Kupang ke Jalan Tol Gresik. Sedangkan jalan underpass sepanjang 466 meter menghubungkan arus dari Jalan Mayjen Sungkono ke Jalan HR Mohammad.
Selain di Surabaya Barat, Risma juga meninjau perkembangan pembangunan Jembatan Ratna yang berada di Ngagel. Progres pembangunan jembatan yang dibangun dengan anggaran CSR dari PT Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera baru berjalan 17,5%. Jembatan akan menghubungkan Sungai Ngagel dari Jalan Ratna ke Jalan Bengawan sepanjang 36 meter dan lebar 19,4 meter.
"Saya tantang 10 November jembatan ini rampung. Mereka bilang targetnya Oktober sudah kelar," katanya.
(zik)