Dilaporkan Dugaan Pelecehan Istri Polisi, Bupati Merangin 'Menghilang'
A
A
A
MERANGIN - Pascadilaporkan ke Polisi, Bupati Merangin, Jambi Al Haris hingga saat ini belum bisa ditemui. Ketika berusaha ditemui Rumah Dinasnya, sekitar pukul 14.00 WIB tadi, Bupati Merangin ternyata tidak berada di tempat.
Bukan hanya di Rumah Dinas, saat didatangi ke Kantornya pun, yang ada hanya para staff yang setiap hari bekerja di ruangannya. "Bupati sedang keluar," ungkap salah satu staff kepada media ini.
Sementara itu, pasca laporan yang dilakukan oleh Brigadir Janliardi alias Aan Koto anggota Polres Merangib terhadap Bupati Merangin, ragam komentar pun bermunculan dari berbagai kalangan.
Salah satunya disampaikan Ketua Lembaga Adat Merangin, Abdullah Gemoek. Ia (Abdullah Gemoek) yang dikonfirmasi wartawan, mengaku menyerahkan persoalan ini ke aparat penegak hukum. "Kalau untuk masalah ini, kami serahkan ke aparat yang berwenang saja," ungkap Abdullah Gemoek dengan nada singkat.
Begitu juga Koordinator Forum Bersama Peduli Merangin (FBPM), Masroni, mengaku sangat menyayangkan kasus tersebut.
Pasalnya, Masroni menilai kasus tersebut sudah bergulir sudah cukup lama, sehingga dalam laporan tersebut sangat terasa nuansa politis. "Kasus ini kan sudah cukup lama, kenapa sekarang baru melapor, apalagi sekarang sudah mulai masuk tahun politik, jadi nuansa politisnya sangat kuat, tapi sekarang kita lebih baik menunggu proses hukumnya saja," ujar Masroni.
Untuk diketahui, Bupati Merangin, Senin (3/4/2017) kemarin dilaporkan ke Polres Merangin oleh Brigadir Janliardi alias Aan Koto. Dalam laporan tersebut, Al Haris dituding telah melakukan perbuatan pelecehan terhadap isterinya, dengan cara meminta foto-foto syur isterinya melalui telpone selulernya.
Bukan hanya di Rumah Dinas, saat didatangi ke Kantornya pun, yang ada hanya para staff yang setiap hari bekerja di ruangannya. "Bupati sedang keluar," ungkap salah satu staff kepada media ini.
Sementara itu, pasca laporan yang dilakukan oleh Brigadir Janliardi alias Aan Koto anggota Polres Merangib terhadap Bupati Merangin, ragam komentar pun bermunculan dari berbagai kalangan.
Salah satunya disampaikan Ketua Lembaga Adat Merangin, Abdullah Gemoek. Ia (Abdullah Gemoek) yang dikonfirmasi wartawan, mengaku menyerahkan persoalan ini ke aparat penegak hukum. "Kalau untuk masalah ini, kami serahkan ke aparat yang berwenang saja," ungkap Abdullah Gemoek dengan nada singkat.
Begitu juga Koordinator Forum Bersama Peduli Merangin (FBPM), Masroni, mengaku sangat menyayangkan kasus tersebut.
Pasalnya, Masroni menilai kasus tersebut sudah bergulir sudah cukup lama, sehingga dalam laporan tersebut sangat terasa nuansa politis. "Kasus ini kan sudah cukup lama, kenapa sekarang baru melapor, apalagi sekarang sudah mulai masuk tahun politik, jadi nuansa politisnya sangat kuat, tapi sekarang kita lebih baik menunggu proses hukumnya saja," ujar Masroni.
Untuk diketahui, Bupati Merangin, Senin (3/4/2017) kemarin dilaporkan ke Polres Merangin oleh Brigadir Janliardi alias Aan Koto. Dalam laporan tersebut, Al Haris dituding telah melakukan perbuatan pelecehan terhadap isterinya, dengan cara meminta foto-foto syur isterinya melalui telpone selulernya.
(nag)