TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang Titik Blackspot, Kakorlantas Rekomendasikan Ini
loading...
A
A
A
SUBANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyebut tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut Bus Trans Putra Fajar di Jalan Raya Bandung-Subang, merupakan blackspot atau rawan. Di lokasi itu kerap terjadi kecelakaan fatal yang menelan korban luka dan jiwa.
“Betul, ini (TKP kecelakaan) adalah blackspot,” kata Kakorlantas kepada wartawan seusai meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Kampung-Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024).
Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan, sebagai tindak lanjut agar kecelakaan fatal tidak terjadi lagi di kemudian hari, Korlantas Polri bakal menggelar Focus Group Disscusion (FGD) dengan instansi terkait. Dalam FGD tersebut, Korlantas akan memberi sejumlah rekomendasi.
“Rekomendasi masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti di mana, (tanjakan) Emen, diperlebar dan sebagainya. Itu semua akan kami tuangkan (dalam rekomendasi sebagai hasil FGD),” ujar Irjen Pol Aan.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Trans Putra Fajar yang membawa rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Subang, Desa Palasari, Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB.
Bus diduga oleng dan kehilangan kendali akibat rem blong sehingga menabrak mobil Feroza yang melaju dari arah berlawanan. Kemudian, bus menabrak tiga motor, lalu terguling. Akibat kecelakaan maut itu, 11 orang meninggal, 13 luka berat, dan 42 luka sedang dan ringan.
“Betul, ini (TKP kecelakaan) adalah blackspot,” kata Kakorlantas kepada wartawan seusai meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Kampung-Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (12/5/2024).
Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan, sebagai tindak lanjut agar kecelakaan fatal tidak terjadi lagi di kemudian hari, Korlantas Polri bakal menggelar Focus Group Disscusion (FGD) dengan instansi terkait. Dalam FGD tersebut, Korlantas akan memberi sejumlah rekomendasi.
“Rekomendasi masalah rekayasa lalu lintas, penambahan rambu, atau mungkin seperti di mana, (tanjakan) Emen, diperlebar dan sebagainya. Itu semua akan kami tuangkan (dalam rekomendasi sebagai hasil FGD),” ujar Irjen Pol Aan.
Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Trans Putra Fajar yang membawa rombongan siswa dan guru SMK Lingga Kencana Depok kecelakaan di Jalan Raya Bandung-Subang, Desa Palasari, Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45 WIB.
Bus diduga oleng dan kehilangan kendali akibat rem blong sehingga menabrak mobil Feroza yang melaju dari arah berlawanan. Kemudian, bus menabrak tiga motor, lalu terguling. Akibat kecelakaan maut itu, 11 orang meninggal, 13 luka berat, dan 42 luka sedang dan ringan.
(wib)