Cegah Sapi Gelonggongan, Dinas Peternakan Sidak Rumah Pemotongan Hewan
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Untuk memastikan kelayakan daging sapi yang akan dikonsumsi warga jelang Lebaran, petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng melakukan sidak ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya sapi gelonggongan yang beredar di pasaran dan juga mencegah sapi yang tak layak konsumsi atau berpenyakit.
"Sejauh ini belum kita temukan sapi gelonggongan yang beredar di Pangkalan Bun. Tapi kami terus melakukan sidak ke sejumlah tempat pemotongan untuk mencegahnya. Sebab sebentar lagi Lebaran dan kebutuhan daging dipastikan meningkat tajam," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar, Rosihan Pribadi.
Sejauh ini, seluruh peternak sapi sudah mulai disiplin untuk memotongkan sapinya ke RPH yang diawasi ketat oleh petugas dari Dinas Peternakan.
"Peternak sapi di Pangkalan Bun sudah kita data dan kita wajibkan memotong sapinya di sini untuk mencegah kecurangan. Motong di sini hanya kena biaya retribusi 50 ribu per ekor dan sudah dipotong-potong, itu sangat murah. kemudian juga kita siapkan dokter hewan untuk mengecek kondisi sapi sebelum disembelih," katanya.
Rosihan menambahkan, jika dihari-hari biasa ada sekitar 8 ekor sapi yang di potong di RPH, namun saat Ramadan terus naik mencapi 12 ekor perhari.
"Dan jelang Lebaran tepatnya di H-3 sampai H-1 bisa mencapai 20-30 ekor disembelih per hari. Ia mengimbau seluruh peternak untuk tidak main curang dengan mengelonggong sapi sebelum disembelih dan juga mencampur daging sapi dengan daging babi atau hewan lainnya. Jika itu terjadi akan kita proses hukum," pungkasnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya sapi gelonggongan yang beredar di pasaran dan juga mencegah sapi yang tak layak konsumsi atau berpenyakit.
"Sejauh ini belum kita temukan sapi gelonggongan yang beredar di Pangkalan Bun. Tapi kami terus melakukan sidak ke sejumlah tempat pemotongan untuk mencegahnya. Sebab sebentar lagi Lebaran dan kebutuhan daging dipastikan meningkat tajam," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kobar, Rosihan Pribadi.
Sejauh ini, seluruh peternak sapi sudah mulai disiplin untuk memotongkan sapinya ke RPH yang diawasi ketat oleh petugas dari Dinas Peternakan.
"Peternak sapi di Pangkalan Bun sudah kita data dan kita wajibkan memotong sapinya di sini untuk mencegah kecurangan. Motong di sini hanya kena biaya retribusi 50 ribu per ekor dan sudah dipotong-potong, itu sangat murah. kemudian juga kita siapkan dokter hewan untuk mengecek kondisi sapi sebelum disembelih," katanya.
Rosihan menambahkan, jika dihari-hari biasa ada sekitar 8 ekor sapi yang di potong di RPH, namun saat Ramadan terus naik mencapi 12 ekor perhari.
"Dan jelang Lebaran tepatnya di H-3 sampai H-1 bisa mencapai 20-30 ekor disembelih per hari. Ia mengimbau seluruh peternak untuk tidak main curang dengan mengelonggong sapi sebelum disembelih dan juga mencampur daging sapi dengan daging babi atau hewan lainnya. Jika itu terjadi akan kita proses hukum," pungkasnya.
(nag)