120 Sopir Tangki Pertamina Tasikmalaya Mogok Kerja
A
A
A
TASIKMALAYA - 120 sopir truk tangki Depot Pertamina Tasikmalaya melakukan aksi unjukrasa serta mogok massal di depan kantornya dan tidak melaksanakan pengiriman pasokan BBM ke seluruh SPBU yang ada di wilayah Priangan Timur.
Pasalnya, mereka selama ini mengaku tidak pernah mendapatkan perhatian yang jelas mulai dari penghasilan hingga kejelasan status ketenagakerjaannya di perusahaan BUMN tersebut.
Menurut Koordinator Aksi Agus Sobari, dirinya bersama dengan rekan-rekannya sejak tahun 2007 silam menjadi tenaga outsorcing yang bukan berada di bawah naungan PT Pertamina secara langsung, namun divendorkan kembali kepada seseorang yang menjadi karyawan di sana.
Anehnya setiap waktu vendornya tersebut berubah, bisa sebulan sekali hingga tiga bulan sekali dirubah orangnya dengan tanpa alasan yang jelas.
"Kemudian kami di lapangan sebagai ujung tombak yang memasok BBM ke seluruh wilayah di priangan timur ini merasa dilecehkan dengan seringnya diperlakukan tidak jelas ini," katanya.
Tidak ada perwakilan dari PT Pertamina Depot Tasikmalaya di Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya tersebut yang mau menemui para sopir dan kernet truk tangki tersebut, sehingga mereka mengancam akan melakan aksinya hingga sepekan ke depan.
Ketua Hiswana Migas Priangan Timur Sigit Wahyu Nandika meminta persoalan tersebut segera diselesaikan agar jangan sampai berakibat fatal seperti terjadinya kelangkaan BBM di daerah.
"Tentu saya berharap segera ada solusi yang terbaik bagi mereka, namun yang pasti semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik-baik. Jangan sampai berakibat fatal terhadap masyarakat banyak, sehingga terjadi kelangkaan BBM di daerah," pungkasnya.
Pasalnya, mereka selama ini mengaku tidak pernah mendapatkan perhatian yang jelas mulai dari penghasilan hingga kejelasan status ketenagakerjaannya di perusahaan BUMN tersebut.
Menurut Koordinator Aksi Agus Sobari, dirinya bersama dengan rekan-rekannya sejak tahun 2007 silam menjadi tenaga outsorcing yang bukan berada di bawah naungan PT Pertamina secara langsung, namun divendorkan kembali kepada seseorang yang menjadi karyawan di sana.
Anehnya setiap waktu vendornya tersebut berubah, bisa sebulan sekali hingga tiga bulan sekali dirubah orangnya dengan tanpa alasan yang jelas.
"Kemudian kami di lapangan sebagai ujung tombak yang memasok BBM ke seluruh wilayah di priangan timur ini merasa dilecehkan dengan seringnya diperlakukan tidak jelas ini," katanya.
Tidak ada perwakilan dari PT Pertamina Depot Tasikmalaya di Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya tersebut yang mau menemui para sopir dan kernet truk tangki tersebut, sehingga mereka mengancam akan melakan aksinya hingga sepekan ke depan.
Ketua Hiswana Migas Priangan Timur Sigit Wahyu Nandika meminta persoalan tersebut segera diselesaikan agar jangan sampai berakibat fatal seperti terjadinya kelangkaan BBM di daerah.
"Tentu saya berharap segera ada solusi yang terbaik bagi mereka, namun yang pasti semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik-baik. Jangan sampai berakibat fatal terhadap masyarakat banyak, sehingga terjadi kelangkaan BBM di daerah," pungkasnya.
(nag)