Kesal Tak Dapat Pasokan Air, Mertua Pukul Kepala Menantu Pakai Cangkul
A
A
A
TASIKMALAYA - Gara-gara rebutan pasokan air untuk kolam ikan, Buloh (65), tega mencangkul kepala menantunya sendiri Hapid Latiful (35), sehingga luka parah dan mendapatkan 22 jahitan. Buloh warga Kampung Sukaasih, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, pun ditangkap Polsekta Tamansari.
Informasi yang diperoleh di lapangan, Buloh yang temperamen merasa kesal setelah melihat kolam ikan miliknya mendadak kekeringan. Setelah ditelusuri ternyata aliran air ke kolam miliknya tersebut dialihkan ke lahan sawah yang kemudian dijadikan kebun kacang oleh menantunya, Hapid.
Buloh pun langsung mencari Hapid dan setelah bertemu langsung memukul kepala menantunya dengan cangkul yang dibawanya. Hapid tak sempat menghindar dan mengalami luka di bagian kepala. Melihat menantunya terluka, Buloh kabur dan Hapid yang terluka dibawa ke puskemas. Setelah kasus ini dilaporkan ke polisi, Buloh ditangkap personel Polsekta Tamansari.
"Memang tersangka dikenal temperamen, makanya pada saat kejadian pun masyarakat yang melapor tidak berani langsung. Kemudian anggota kami kerahkan untuk melakukan penyelidikan, akhirnya ditemukan orang terluka di puskesmas hingga memintai keterangan dan akhirnya menangkap pelakunya," ungkap Kapolsekta Tamansari Kota Tasikmalaya AKP Dani Prasetya.
Selain menahan Buloh, polisi juga mengamankan cangkul yang dipergunakan melakukan penganiayaan sebagai barang bukti. "Kalau secara emosional memang ada ikatan kekeluargaan, namun korban tidak melakukan pencabutan laporan atau keinginan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," tegas Dani.
Sementara itu, Buloh secara jantan mengakui perbuatannya. Dia mengaku sudah kesal karena selalu tidak kebagian jatah air, karena aliran air dimasukkan ke lahan milik menantunya tersebut. "Dia saya pukul pakai bagian belakang cangkul, bukan dengan bagian yang tajamnya. Hanya untuk memberikan pelajaran saja," ujarnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan, Buloh yang temperamen merasa kesal setelah melihat kolam ikan miliknya mendadak kekeringan. Setelah ditelusuri ternyata aliran air ke kolam miliknya tersebut dialihkan ke lahan sawah yang kemudian dijadikan kebun kacang oleh menantunya, Hapid.
Buloh pun langsung mencari Hapid dan setelah bertemu langsung memukul kepala menantunya dengan cangkul yang dibawanya. Hapid tak sempat menghindar dan mengalami luka di bagian kepala. Melihat menantunya terluka, Buloh kabur dan Hapid yang terluka dibawa ke puskemas. Setelah kasus ini dilaporkan ke polisi, Buloh ditangkap personel Polsekta Tamansari.
"Memang tersangka dikenal temperamen, makanya pada saat kejadian pun masyarakat yang melapor tidak berani langsung. Kemudian anggota kami kerahkan untuk melakukan penyelidikan, akhirnya ditemukan orang terluka di puskesmas hingga memintai keterangan dan akhirnya menangkap pelakunya," ungkap Kapolsekta Tamansari Kota Tasikmalaya AKP Dani Prasetya.
Selain menahan Buloh, polisi juga mengamankan cangkul yang dipergunakan melakukan penganiayaan sebagai barang bukti. "Kalau secara emosional memang ada ikatan kekeluargaan, namun korban tidak melakukan pencabutan laporan atau keinginan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan," tegas Dani.
Sementara itu, Buloh secara jantan mengakui perbuatannya. Dia mengaku sudah kesal karena selalu tidak kebagian jatah air, karena aliran air dimasukkan ke lahan milik menantunya tersebut. "Dia saya pukul pakai bagian belakang cangkul, bukan dengan bagian yang tajamnya. Hanya untuk memberikan pelajaran saja," ujarnya.
(wib)