Sertifikasi Belum Cair, Ribuan Guru Honorer Geruduk Kantor Kemenag
A
A
A
CIAMIS - Sekitar 1500 guru honorer di Kabupaten Ciamis melakukan aksi longmarch ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ciamis, Rabu (7/6/2017).
Kadatangan guru tersebut guna meminta kejelasan terkait sertifikasi yang belum Cair swlama 7 bulan di tahun 2015 dan 5 bulan di tahun 2017.
Para guru honorer meminta agar Kantor Kemenag Ciamis mendorong kepada pemerintah pusar dalam hal ini Kementerian Agama supaya dana Sertifikasi untuk para guru di bawah Kemenag cair.
"Kami datang ke sini mempertanyakan sertifikasi yang belum cair sampai berbulan-bulan," ujar Ketua Umum Kelompok Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Endin Sahrudin saat ditemui di sela aksi.
Endin meminta agar Kantor Kemenag Ciamis melakukan upaya agar sertifikasi guru honorer yang swasta ini segera cair.
Terlebih sekarang menjelang lebaran, sehingga dana sertifikasi sangat dibutuhkan. Bahkan tenaga kerja honorer kinerjanya lebih berat dibanding guru PNS, karena beban kerja dibebankan kepada guru honorer.
"Kondisi ini tentunya menimbulkan kecemburuan. harapan kami Kemenag Ciamis terus berupaya. Kami minta agar sebelum lebaran sertifikasi sudah dapat dicairkan," katanya.
Menurut Endin, Kemenag Ciamis juga agar berupaya untuk bisa mendorong mengubah sumber dana sertifikasi dari pagu bantuan menjadi pagu pasti oleh Kementerian Pusat. Saat ini, jumlah sertifikasi yang didapar setiap guru honorer swasta sebesar Rp1.500.000. jumlah guru honorer di bawah Kemenag saat ini sekitar 3000.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Ciamis Yusron Kholid menuturkan pihaknya mengapresiasi atas aksi yang dilakukan para guru honorer. Terkait dengan tuntutan, Kantor Kemenag Ciamis akan berusaha berjuang untuk memenuhi tuntutan agar sertifikasi dapat segera cair.
Yusron mengaku saat ini adanya kurang komunikasi antara Kantor Kemenag Ciamis dengan para guru honorer.
"Kami mengajukan usulan sertifikasi kepada pusat, harus memerlukan proses dan waktu. Kami akan mengkomunikasikannya dengan pusat. Tetapi memang untuk tahun ini anggaran yang bisa dicairkan hanya 1 bulan. Uang kementerian agama itu dari kementerian keuangan," pungkasnya.
Kadatangan guru tersebut guna meminta kejelasan terkait sertifikasi yang belum Cair swlama 7 bulan di tahun 2015 dan 5 bulan di tahun 2017.
Para guru honorer meminta agar Kantor Kemenag Ciamis mendorong kepada pemerintah pusar dalam hal ini Kementerian Agama supaya dana Sertifikasi untuk para guru di bawah Kemenag cair.
"Kami datang ke sini mempertanyakan sertifikasi yang belum cair sampai berbulan-bulan," ujar Ketua Umum Kelompok Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Endin Sahrudin saat ditemui di sela aksi.
Endin meminta agar Kantor Kemenag Ciamis melakukan upaya agar sertifikasi guru honorer yang swasta ini segera cair.
Terlebih sekarang menjelang lebaran, sehingga dana sertifikasi sangat dibutuhkan. Bahkan tenaga kerja honorer kinerjanya lebih berat dibanding guru PNS, karena beban kerja dibebankan kepada guru honorer.
"Kondisi ini tentunya menimbulkan kecemburuan. harapan kami Kemenag Ciamis terus berupaya. Kami minta agar sebelum lebaran sertifikasi sudah dapat dicairkan," katanya.
Menurut Endin, Kemenag Ciamis juga agar berupaya untuk bisa mendorong mengubah sumber dana sertifikasi dari pagu bantuan menjadi pagu pasti oleh Kementerian Pusat. Saat ini, jumlah sertifikasi yang didapar setiap guru honorer swasta sebesar Rp1.500.000. jumlah guru honorer di bawah Kemenag saat ini sekitar 3000.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Ciamis Yusron Kholid menuturkan pihaknya mengapresiasi atas aksi yang dilakukan para guru honorer. Terkait dengan tuntutan, Kantor Kemenag Ciamis akan berusaha berjuang untuk memenuhi tuntutan agar sertifikasi dapat segera cair.
Yusron mengaku saat ini adanya kurang komunikasi antara Kantor Kemenag Ciamis dengan para guru honorer.
"Kami mengajukan usulan sertifikasi kepada pusat, harus memerlukan proses dan waktu. Kami akan mengkomunikasikannya dengan pusat. Tetapi memang untuk tahun ini anggaran yang bisa dicairkan hanya 1 bulan. Uang kementerian agama itu dari kementerian keuangan," pungkasnya.
(nag)