Sejumlah Ormas Islam Gelar Aksi Bela Ulama di Gedung Sate
A
A
A
BANDUNG - Berbagai ormas Islam menggelar Aksi Bela Ulama di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (2/6/2017). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk penolakan kriminalisasi terhadap Habib Rizieq yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pornografi.
Massa yang berjumlah sekitar 500 orang hadir dalam aksi tersebut. Mereka membawa bendera, poster, dan spanduk. Beberapa di antaranya bertuliskan 'Aksi Damai Bela Ulama', 'Kami Siap Jihad Bela Ulama', dan 'Jangan Kau Kriminalisasi Ulama'
Koordinator Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat, Asep Syaripudin, mengatakan aksi hari ini adalah respons atas berbagai kebijakan di era pemerintahan Joko Widodo, salah satunya dikriminalisasinya Habib Rizieq. Dia memandang rezim Jokowi memperalat polisi untuk mengkriminalisasi ulama, sehingga kriminalisasi pun benar-benar terjadi.
"Jika kemudian rezim sekarang ini yang telah memperalat aparat berseragam cokelat untuk mengkriminalisasi ulama, kita siap bergerak," kata Asep yang disambut teriakan siap dari massa.
Dia menegaskan, massa sama sekali tidak percaya atas kasus pornografi yang menjerat Habib Rizieq. Dia pun tidak mempercayai Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.
"Lebih percaya Habib Rizieq atau Iwan Bule (M Iriawan)? Lebih percaya Habib Rizieq atau Tito Karnavian?" tanya Asep yang disambut teriakan nama Habib Rizieq oleh massa.
Asep mengatakan, jika kriminalisasi terhadap Habib Rizieq dan ulama lainnya terus berlanjut, pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar. Bahkan, dia mengajak massa umat Islam untuk menggelar aksi di 34 provinsi.
Massa aksi pun terus berdatangan ke lokasi. Sementara di mobil bak terbuka yang dijadikan panggung orasi, perwakilan berbagai ormas Islam giliran menyuarakan sikapnya.
Massa yang berjumlah sekitar 500 orang hadir dalam aksi tersebut. Mereka membawa bendera, poster, dan spanduk. Beberapa di antaranya bertuliskan 'Aksi Damai Bela Ulama', 'Kami Siap Jihad Bela Ulama', dan 'Jangan Kau Kriminalisasi Ulama'
Koordinator Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat, Asep Syaripudin, mengatakan aksi hari ini adalah respons atas berbagai kebijakan di era pemerintahan Joko Widodo, salah satunya dikriminalisasinya Habib Rizieq. Dia memandang rezim Jokowi memperalat polisi untuk mengkriminalisasi ulama, sehingga kriminalisasi pun benar-benar terjadi.
"Jika kemudian rezim sekarang ini yang telah memperalat aparat berseragam cokelat untuk mengkriminalisasi ulama, kita siap bergerak," kata Asep yang disambut teriakan siap dari massa.
Dia menegaskan, massa sama sekali tidak percaya atas kasus pornografi yang menjerat Habib Rizieq. Dia pun tidak mempercayai Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.
"Lebih percaya Habib Rizieq atau Iwan Bule (M Iriawan)? Lebih percaya Habib Rizieq atau Tito Karnavian?" tanya Asep yang disambut teriakan nama Habib Rizieq oleh massa.
Asep mengatakan, jika kriminalisasi terhadap Habib Rizieq dan ulama lainnya terus berlanjut, pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar. Bahkan, dia mengajak massa umat Islam untuk menggelar aksi di 34 provinsi.
Massa aksi pun terus berdatangan ke lokasi. Sementara di mobil bak terbuka yang dijadikan panggung orasi, perwakilan berbagai ormas Islam giliran menyuarakan sikapnya.
(wib)