Selama Ramadan, Polisi Awasi Kampung Petasan di Demak
A
A
A
DEMAK - Aparat Polres Demak terus memantau 'kampung petasan' di Desa Bungo Kecamatan Wedung, selama bulan Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri. Warga desa tersebut dikenal kerap membuat petasan dalam jumlah banyak dengan berbagai ukuran untuk dikirim ke sejumlah daerah.
"Kita telah menempatkan orang-orang yang nanti apabila mulai ada aktivitas pembuatan petasan lagi, maka langsung dilakukan razia," kata Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo, seusai pemusnahan miras dan petasan di Halaman Mapolres Demak, Jumat (26/5/2017).
Dia mengatakan, meski telah dirazia berulang kali namun warga tak jera membuat petasan. Bahkan, petasan yang diproduksi oleh warga setempat juga untuk memenuhi pesanan di berbagai daerah. Beragam petasan mulai jenis cabai yang berukuran kecil hingga berbentuk silinder besar bisa diproduksi warga.
"Di sana itu warga membuat sendiri di rumah masing-masing lalu dijual ke pengepul di desa itu juga. Yang sudah kita sita ada 31.000 lebih petasan berbagai ukuran, dan hari ini dimusnahkan," ujarnya.
Puluhan ribu petasan itu disita dari tiga pengepul yang kini berstatus sebagai tersangka. Namun, atas pertimbangan kemanusiaan tiga tersangka tak ditahan karena harus menafkahi anak-anaknya. "Mereka (tersangka) adalah pengepul, ketiganya merupakan janda dan menjadi tulang punggung keluarga."
"Kita telah menempatkan orang-orang yang nanti apabila mulai ada aktivitas pembuatan petasan lagi, maka langsung dilakukan razia," kata Kabag Ops Polres Demak Kompol Sutomo, seusai pemusnahan miras dan petasan di Halaman Mapolres Demak, Jumat (26/5/2017).
Dia mengatakan, meski telah dirazia berulang kali namun warga tak jera membuat petasan. Bahkan, petasan yang diproduksi oleh warga setempat juga untuk memenuhi pesanan di berbagai daerah. Beragam petasan mulai jenis cabai yang berukuran kecil hingga berbentuk silinder besar bisa diproduksi warga.
"Di sana itu warga membuat sendiri di rumah masing-masing lalu dijual ke pengepul di desa itu juga. Yang sudah kita sita ada 31.000 lebih petasan berbagai ukuran, dan hari ini dimusnahkan," ujarnya.
Puluhan ribu petasan itu disita dari tiga pengepul yang kini berstatus sebagai tersangka. Namun, atas pertimbangan kemanusiaan tiga tersangka tak ditahan karena harus menafkahi anak-anaknya. "Mereka (tersangka) adalah pengepul, ketiganya merupakan janda dan menjadi tulang punggung keluarga."
(zik)