Polisi Kediri Ledakan Bungkusan yang Dicurigai Bom
A
A
A
KEDIRI - Dicurigai sebagai bom rakitan, Tim Penjinak Bahan Peledak Brimob Polda Jawa Timur meledakkan sebuah bungkusan yang ditemukan di dekat rel kereta api Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Sebab di dalam bungkusan itu menyembul gulungan kabel dan potongan pipa. "Langkah yang diambil sesuai prosedur yang berlaku," ujar Kapolres Kota Kediri AKBP Anthon Hariyadi kepada wartawan.
Bungkusan mencurigakan itu ditemukan warga yang bekerja bakti. Awalnya beniat dibuka sendiri. Mereka menganggap benda itu jatuh dari kereta yang melintas. Namun begitu melihat gulungan kabel dan pipa yang menyembul disela bungkusan, niat itu sontak surut.
Kecurigaan langsung mengarah pada bom rakitan, lalu memutuskan melapor ke kepolisian terdekat. "Kita memang selalu meminta warga segera melapor ke polisi bila menemukan benda mencurigakan sekecil apa pun," terang Anthon.
Dengan piranti khusus, petugas memindahkan bungkusan ke dalam mobil taktis Brimob untuk dilarikan ke markas Brimob Jalan Veteran Kota Kediri.
Proses peledakan berlangsung di sana. Melihat serpihan pipa paralon dan gulungan kabel, bungkusan itu dipastikan bukan bom.
Pipa paralon dan kabel itu disinyalir sebagai perkakas sisa bahan bangunan. Kendati demikian, kata Anthon pihaknya tetap menyelidiki motif pembuangan bungkusan.
Apakah sengaja untuk menciptakan keresahan warga atau alasan lain. "Kami tetap menyelidiki motif pembuangan bungkusan," jelasnya.
Anthon menambahkan bahwa saat ini aparat kepolisian tengah meningkatkan kewaspadaan di segala lini, terutama paska insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta. Dia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau takut atas teror yang terjadi.
Polres Kediri Kota menjamin keamanan dimana warga, khususnya umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Sebab polres meningkatkan kesiagaan pengamanan 24 jam secara tertutup dan terbuka.
"Kami juga menempatkan sejumlah sniper atau penembak jitu di titik-titik tertentu," pungkasnya.
Sebab di dalam bungkusan itu menyembul gulungan kabel dan potongan pipa. "Langkah yang diambil sesuai prosedur yang berlaku," ujar Kapolres Kota Kediri AKBP Anthon Hariyadi kepada wartawan.
Bungkusan mencurigakan itu ditemukan warga yang bekerja bakti. Awalnya beniat dibuka sendiri. Mereka menganggap benda itu jatuh dari kereta yang melintas. Namun begitu melihat gulungan kabel dan pipa yang menyembul disela bungkusan, niat itu sontak surut.
Kecurigaan langsung mengarah pada bom rakitan, lalu memutuskan melapor ke kepolisian terdekat. "Kita memang selalu meminta warga segera melapor ke polisi bila menemukan benda mencurigakan sekecil apa pun," terang Anthon.
Dengan piranti khusus, petugas memindahkan bungkusan ke dalam mobil taktis Brimob untuk dilarikan ke markas Brimob Jalan Veteran Kota Kediri.
Proses peledakan berlangsung di sana. Melihat serpihan pipa paralon dan gulungan kabel, bungkusan itu dipastikan bukan bom.
Pipa paralon dan kabel itu disinyalir sebagai perkakas sisa bahan bangunan. Kendati demikian, kata Anthon pihaknya tetap menyelidiki motif pembuangan bungkusan.
Apakah sengaja untuk menciptakan keresahan warga atau alasan lain. "Kami tetap menyelidiki motif pembuangan bungkusan," jelasnya.
Anthon menambahkan bahwa saat ini aparat kepolisian tengah meningkatkan kewaspadaan di segala lini, terutama paska insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta. Dia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi atau takut atas teror yang terjadi.
Polres Kediri Kota menjamin keamanan dimana warga, khususnya umat Islam bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Sebab polres meningkatkan kesiagaan pengamanan 24 jam secara tertutup dan terbuka.
"Kami juga menempatkan sejumlah sniper atau penembak jitu di titik-titik tertentu," pungkasnya.
(nag)