BNN Sulsel: Peran Orang Tua Sangat Penting Dalam Pencegahan Narkoba
A
A
A
MAKASSAR - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan meminta orang tua haru mengenal dan mengetahui masalah narkoba agar dapat disampaikan dan mencegah anak terlibat masalah narkoba. Karena kesibukan dan ketidaktahuan orang tua, kasus kecanduan remaja pada narkoba menjadi berlarut-larut, sehingga makin menyulitkan proses pengobatan.
Kasie Pencegahan BNN Sulsel Hariawan Nurdin mengatakan, anak-anak sering mencoba narkoba disebabkan oleh keingintahuan dan larangan. Dengan mengetahui adanya bahaya dan akibat penyalahgunaan narkoba, maka diharapkan mereka tidak akan pernah mencobanya.
Setiap orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani anak yang terlibat narkoba. "Ada yang menentang, ada yang dapat mentolerir bahkan ada yang menolak sama sekali. Manfaat informasi yang ada adalam masyarakat untuk lebih mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba," kata Hariawan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (24/5/2017).
Menurut Hariawan, dengan mengetahui lebih banyak, orang tua dapat membantu anak memahami dan memeranginya untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai narkoba. Hariawan menjelaskan, narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Hariawan menuturkan, orang tua sebagai pengawas untuk menghidari anak dari bahaya narkoba, orang tua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas. Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk membuat anak merasa aman.
Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas, dengan peraturan rumah yang jelas, anak akan tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap anak hendak pergi, orang tua perlu bertanya dengan rincian ke mana tujuan, kapan pulang, dengan siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol di sini untuk menunjukkan bahwa orang tua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak membiarkan anak untuk bertindak semuanya sendiri.
Yang perlu diingat adalah sekalipun kontrol dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan anak dan menerima keberatan-keberatan yang disampaikan anak. Orang tua sebagai pembimbing anak terutama dalam membantu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realistis bagi anak.
Orang tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa dia adalah seorang pribadi yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi persoalan-persoalannya.
Bila si anak tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya yang susah seperti masalah narkoba, orang tua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi anak untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebayanya. Sehingga si anak akan memiliki pegangan dan dukungan dari orangtuanya.
Orang tua mengenal teman anak-anak, orang tua perlu tahu siapa saja teman anaknya, ke mana mereka pergi, dan apa saja kegiatan mereka. Bila anak membawa teman ke rumah, bergabunglah dengan mereka.
"Tanyailah dimana mereka tinggal, apa saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar orang tua mereka. Pembiasaan-pembiasaan ini akan membuat anak maupun teman-temannya menjadi akrab dengan orang tua dan menganggap orang tua sebagai bagian dari kelompok mereka," ucapnya.
Kasie Pencegahan BNN Sulsel Hariawan Nurdin mengatakan, anak-anak sering mencoba narkoba disebabkan oleh keingintahuan dan larangan. Dengan mengetahui adanya bahaya dan akibat penyalahgunaan narkoba, maka diharapkan mereka tidak akan pernah mencobanya.
Setiap orang tua mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menangani anak yang terlibat narkoba. "Ada yang menentang, ada yang dapat mentolerir bahkan ada yang menolak sama sekali. Manfaat informasi yang ada adalam masyarakat untuk lebih mengetahui tentang penyalahgunaan narkoba," kata Hariawan dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (24/5/2017).
Menurut Hariawan, dengan mengetahui lebih banyak, orang tua dapat membantu anak memahami dan memeranginya untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai narkoba. Hariawan menjelaskan, narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Hariawan menuturkan, orang tua sebagai pengawas untuk menghidari anak dari bahaya narkoba, orang tua juga harus meningkatkan peranannya sebagai pengawas. Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk membuat anak merasa aman.
Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas, dengan peraturan rumah yang jelas, anak akan tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar akan dihukum sesuai kesepakatan.
Setiap anak hendak pergi, orang tua perlu bertanya dengan rincian ke mana tujuan, kapan pulang, dengan siapa mereka pergi dan yang lain-lain yang dirasakan perlu. Kontrol di sini untuk menunjukkan bahwa orang tua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak membiarkan anak untuk bertindak semuanya sendiri.
Yang perlu diingat adalah sekalipun kontrol dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan anak dan menerima keberatan-keberatan yang disampaikan anak. Orang tua sebagai pembimbing anak terutama dalam membantu anak mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realistis bagi anak.
Orang tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa dia adalah seorang pribadi yang berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi persoalan-persoalannya.
Bila si anak tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya yang susah seperti masalah narkoba, orang tua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi anak untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif teman sebayanya. Sehingga si anak akan memiliki pegangan dan dukungan dari orangtuanya.
Orang tua mengenal teman anak-anak, orang tua perlu tahu siapa saja teman anaknya, ke mana mereka pergi, dan apa saja kegiatan mereka. Bila anak membawa teman ke rumah, bergabunglah dengan mereka.
"Tanyailah dimana mereka tinggal, apa saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar orang tua mereka. Pembiasaan-pembiasaan ini akan membuat anak maupun teman-temannya menjadi akrab dengan orang tua dan menganggap orang tua sebagai bagian dari kelompok mereka," ucapnya.
(whb)