Ini Kata Pengamat Terkait Penghadangan Fahri Hamzah di Manado

Sabtu, 13 Mei 2017 - 19:37 WIB
Ini Kata Pengamat Terkait Penghadangan Fahri Hamzah di Manado
Ini Kata Pengamat Terkait Penghadangan Fahri Hamzah di Manado
A A A
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan bahwa penolakan sejumlah elemen masyarakat Manado terhadap kehadiran Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menunjukkan tiga hal penting.

Pertama, kata dia, sikap kritis masyarakat terhadap elit politik yang cenderung blak-blakan atau to the point dalam melakukan komunikasi publik tanpa memperhatikan sisi sosiologis masyarakat Indonesia yang dikenal santun dalam berkomunikasi.

Menurut dia, fenomena Fahri Hamzah tersebut sedikit mirip dengan fenomena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Bedanya Ahok menyentuh soal agama, sementara Fahri menyentuh kekuasaan dan soal sopan-santun ke-Indonesiaan sebagai bangsa timur yang memegang teguh tata krama komunikasi," ujarnya kepada SINDOnews, Sabtu (13/5/2017).

Kedua, lanjut dia, menunjukan bahwa antara elite parlemen dengan rakyat tidak memiliki alur berpikir yang sama terkait jalannya pemerintahan. "Sikap kritis Fahri terhadap kekuasaan tidak dipahami publik sebagai hal yang benar," ungkapnya.

Kemudian yang ketiga, sambung dia, menunjukan adanya pola-pola baru mobilisasi massa dalam menyikapi atau merespons perilaku elite politik.
"Pola baru yang saya maksud adalah pola respons publik dalam bentuk penolakan atas kehadiran atau kunjungan elit parlemen ke suatu daerah atau wilayah," imbuhnya.

Menurut dia, jika fenomena tersebut terus terjadi, atau bahkan jika memunculkan tindakan kekerasan, akan menjadi situasi yang tidak konstruktif bagi masa depan demokrasi.

"Tetapi jika penolakan tersebut tidak menimbulkan kekerasan itu hal yang wajar dan tidak masalah dalam perspektif demokrasi," pungkasnya.

Diketahui, sejumlah elemen masyarakat mendatangi Bandara Sam Ratulangi, Manado, tadi. Mereka menolak kedatangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang dijadwalkan tiba pukul 10.20 Wita. Mereka menilai Fahri sebagai sosok yang sering mengumbar pernyataan memicu tindakan intoleran.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6299 seconds (0.1#10.140)