Revitalisasi Museum Keraton Solo Masuk Prioritas
A
A
A
SOLO - Pemerintah pusat berjanji memprioritaskan revitalisasi museum di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo. Manajemen museum turut dibenahi.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, tampilan luar bangunan nantinya digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR). Sedangkan koleksi dan manajemen dibahas dengan berbagai pihak yang terkait dengan museum.
Kondisi museum turut menjadi sorotan. Seperti pengelolaan, selama ini belum ada pendingin udaranya. "Kelembaban udara berpengaruh buruk terhadap kualitas bendanya," kata Hilmar Farid di Solo, Selasa (9/5/2017).
Menurutnya, hal itu memicu kerusakan barang-barang koleksi. Selain itu, kenyamanan pengunjung juga kurang. Harga tiket masuk tak luput dari sorotan. "Untuk orang luar (turis asing) hanya 1 Euro. Tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan, makanya perlu dihitung ulang."
Dirinya menilai daya tarik Museum Keraton Solo masih lemah meski bangunannya cukup kokoh. Karena itu, Kemendikbud berencana mengintensifkan koordinasi dengan Pemkot Solo dan pengelola keraton.
Alasannya, sejumlah hal mengenai pengelolaan ke depan perlu kerja sama dengan Ditjen Kebudayaan. Termasuk juga keterlibatan swasta dalam mengelola museum perlu dibicarakan.
Guna keperluan revitalisasi, Kemendikbud berencana mengusulkan anggaran dalam APBN Perubahan 2017. Dengan demikian, program diharapkan dapat berjalan mulai tahun ini.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, pihak Kemendikbud telah melakukan peninjauan ke Keraton Solo. Hasil tinjauan akan menjadi salah satu bahan rapat koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait di Jakarta. Dirinya sangat mendorong Museum Keraton Solo perlu segera direvitalisasi. "Koleksi-koleksi museum tidak ternilai harganya," katanya.
Pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sebelumnya menegaskan mengenai komitmen pemugaran dan perbaikan di Keraton Solo. Keberadaannya sebagai aset negara dan aset nasional perlu dilestarikan. Pemugaran keraton akan melibatkan Kementerian Pariwisata, Kementerian PU dan PR, serta Kemendikbud. Diharapkan, Keraton Solo menjadi lokasi tujuan wisata yang terintegrasi dengan Yogyakarta, Sangiran, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, tampilan luar bangunan nantinya digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR). Sedangkan koleksi dan manajemen dibahas dengan berbagai pihak yang terkait dengan museum.
Kondisi museum turut menjadi sorotan. Seperti pengelolaan, selama ini belum ada pendingin udaranya. "Kelembaban udara berpengaruh buruk terhadap kualitas bendanya," kata Hilmar Farid di Solo, Selasa (9/5/2017).
Menurutnya, hal itu memicu kerusakan barang-barang koleksi. Selain itu, kenyamanan pengunjung juga kurang. Harga tiket masuk tak luput dari sorotan. "Untuk orang luar (turis asing) hanya 1 Euro. Tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan, makanya perlu dihitung ulang."
Dirinya menilai daya tarik Museum Keraton Solo masih lemah meski bangunannya cukup kokoh. Karena itu, Kemendikbud berencana mengintensifkan koordinasi dengan Pemkot Solo dan pengelola keraton.
Alasannya, sejumlah hal mengenai pengelolaan ke depan perlu kerja sama dengan Ditjen Kebudayaan. Termasuk juga keterlibatan swasta dalam mengelola museum perlu dibicarakan.
Guna keperluan revitalisasi, Kemendikbud berencana mengusulkan anggaran dalam APBN Perubahan 2017. Dengan demikian, program diharapkan dapat berjalan mulai tahun ini.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengemukakan, pihak Kemendikbud telah melakukan peninjauan ke Keraton Solo. Hasil tinjauan akan menjadi salah satu bahan rapat koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait di Jakarta. Dirinya sangat mendorong Museum Keraton Solo perlu segera direvitalisasi. "Koleksi-koleksi museum tidak ternilai harganya," katanya.
Pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sebelumnya menegaskan mengenai komitmen pemugaran dan perbaikan di Keraton Solo. Keberadaannya sebagai aset negara dan aset nasional perlu dilestarikan. Pemugaran keraton akan melibatkan Kementerian Pariwisata, Kementerian PU dan PR, serta Kemendikbud. Diharapkan, Keraton Solo menjadi lokasi tujuan wisata yang terintegrasi dengan Yogyakarta, Sangiran, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan.
(zik)