Tiba di Bandara Supadio, Dua Pengurus FPI Diminta Kembali ke Jakarta

Sabtu, 06 Mei 2017 - 03:49 WIB
Tiba di Bandara Supadio,...
Tiba di Bandara Supadio, Dua Pengurus FPI Diminta Kembali ke Jakarta
A A A
PONTIANAK - Dua pengurus Front Pembela Islam (FPI) Achmad Sobri Lubis dan Hidayat Quaiandri Batang Taris batal menghadiri acara pelantikan Ketua DPC FPI Kubu Raya di Kompleks Sakura di jalan Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat 5 Mei 2017 malam.

Aparat keamanan yang terdiri atas Polrestas Pontianak, Kodim 1207/BS, Brimobda Kalbar, dan Intel Lanud Bandara Supadio melarang mereka keluar dari bandara dengan alasan keamanan.

Akhirnya kedua pengurus FPI yang tiba dengan pesawat Lion Air itu akhirnya kembali ke Jakarta dengan menumpangi pesawat Citilink tujuan. Akibat pelarangan itu, sekitar 20 orang anggota FPI yang akan menjemput Achmad Sobri Lubis dan Hidayat Quaiandri kecewa.

Mereka sempat meneriakkan takbir di depan pintu kedatangan bandara. Namun akhirnya massa dibubarkan oeh pihak keamanan bandara.

Pembubaran itu diwarnai insiden penangkapan beberapa orang yang diduga provokator. Namun tidak lama kemudian mereka yang ditangkap dilepaskan kembali.

Saat ini situasi Bandara Supadio kembali kondusif. Kendati demikianaparat gabungan TNI dan Polri masih berjaga di luar bandara."Itu langkah-langkah yang kita ambil demi kepentingan bersama, meskipun demikian, kegiatan di Mempawah tetap terlaksana dan tetap dijaga ketat oleh aparat keamanan," kata Dandim 1207/BS Pontianak Kolonel Inf Jacky Ariestanto pada Jumat 5 Mei 2017 malam.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Iwan Imam Susilo menegaskan situasi terakhir sekitar pukul 22.00 WIB masih aman terkendali, meskipun demikian aparat keamanan dari kepolisian di dukungan TNI masih tetap bersiaga.

"Kita tetap bersiaga hingga waktu yang tak di tentukan. Apa yang kita lakukan hari ini, tidak memihak dengan pertimbangan keamanan, kita tak menginginkan adanya bentrok," katanya.

Menurut dia,pihaknya tidak mempermasalahkan acara pelantikan Ketua DPC FPI Kubu Raya. Kendati demikian dia mengakui adanya kekhawatiran muncul karena ada penolakan terhadap kedatangan pihak dari Jakarta.

"Penolakan itu yang membuat aparat keamanan harus mengambil sikap dengan mempertimbangkan keamanan," kata Iwan
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0891 seconds (0.1#10.140)