Mobil Diduga Angkut Sapi Curian Tercebur Sungai
A
A
A
PASURUAN - Sebuah mobil yang diduga mengangkut sapi curian tercebur di sungai tepi jalan raya Sudan, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Seorang penumpang yang terluka ditemukan di sekitar lokasi. Sementara, sejumlah penumpang kabur meninggalkan mobil yang masih berisi seekor sapi.
Menurut keterangan warga, minibus tersebut melaju cukup kencang dari arah Malang menuju Pasuruan, Jumat (5/5/2017) dini hari. Diduga roda bagian belakang pecah, minibus yang diperkirakan mengangkut empat orang tersebut oleng dan tak bisa dikendalikan.
Beberapa jam kemudian, seorang warga mengetahui telah terjadi kecelakaan tersebut. Ia terkejut karena di dalam mobil tersebut terdapat seekor sapi. Sedangkan pengemudi dan penumpang sudah meninggalkan lokasi. Warga baru mengetahui ada seorang penumpang yang terluka, tergeletak tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Seorang penumpang terluka berada agak jauh dari mobil yang mengangkut sapi. Kemungkinan dia ditinggalkan teman penumpang lainnya," kata Anam, seorang warga setempat.
Sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut, segera melaporkan kepada polisi. Seekor sapi yang berada di dalam mobil langsung dikeluarkan. Sementara, seorang penumpang yang diduga pelaku pencurian hewan ternak (curwan) diserahkan pada petugas Polsek Wonorejo.
"Ternak sapi tidak wajar jika diangkut dengan minibus. Warga mencurigai mobil tersebut dipergunakan untuk tindak kejahatan," katanya.
Kapolsek Wonorejo AKP Supriyadi menyatakan, kecelakaan tunggal tersebut sedang dalam penyelidikannya. Seorang penumpang minibus yang diduga menjadi pelaku tindak kejahatan pencurian hewan, sudah diamankan dan diminta keterangannya.
"Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, mobil tersebut dipergunakan untuk tindak kejahatan," kata Kapolsek AKP Supriyadi.
Penumpang yang ditemukan yakni Ko, warga Kecamatan Kejayan, telah dilakukan perawatan. Saat ini ia masih menjalani proses pemeriksaan polisi untuk memastikan adanya dugaan tindak pidana pencurian hewan tersebut.
"Barang bukti mobil, sapi dan seorang penumpang telah diamankan di Mapolsek Wonorejo. Kami masih mendalami kemungkinan tindak kejahatan tersebut," kata Supriyadi.
Menurut keterangan warga, minibus tersebut melaju cukup kencang dari arah Malang menuju Pasuruan, Jumat (5/5/2017) dini hari. Diduga roda bagian belakang pecah, minibus yang diperkirakan mengangkut empat orang tersebut oleng dan tak bisa dikendalikan.
Beberapa jam kemudian, seorang warga mengetahui telah terjadi kecelakaan tersebut. Ia terkejut karena di dalam mobil tersebut terdapat seekor sapi. Sedangkan pengemudi dan penumpang sudah meninggalkan lokasi. Warga baru mengetahui ada seorang penumpang yang terluka, tergeletak tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Seorang penumpang terluka berada agak jauh dari mobil yang mengangkut sapi. Kemungkinan dia ditinggalkan teman penumpang lainnya," kata Anam, seorang warga setempat.
Sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut, segera melaporkan kepada polisi. Seekor sapi yang berada di dalam mobil langsung dikeluarkan. Sementara, seorang penumpang yang diduga pelaku pencurian hewan ternak (curwan) diserahkan pada petugas Polsek Wonorejo.
"Ternak sapi tidak wajar jika diangkut dengan minibus. Warga mencurigai mobil tersebut dipergunakan untuk tindak kejahatan," katanya.
Kapolsek Wonorejo AKP Supriyadi menyatakan, kecelakaan tunggal tersebut sedang dalam penyelidikannya. Seorang penumpang minibus yang diduga menjadi pelaku tindak kejahatan pencurian hewan, sudah diamankan dan diminta keterangannya.
"Kami masih melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, mobil tersebut dipergunakan untuk tindak kejahatan," kata Kapolsek AKP Supriyadi.
Penumpang yang ditemukan yakni Ko, warga Kecamatan Kejayan, telah dilakukan perawatan. Saat ini ia masih menjalani proses pemeriksaan polisi untuk memastikan adanya dugaan tindak pidana pencurian hewan tersebut.
"Barang bukti mobil, sapi dan seorang penumpang telah diamankan di Mapolsek Wonorejo. Kami masih mendalami kemungkinan tindak kejahatan tersebut," kata Supriyadi.
(zik)