Siswa SMPN 3 Tirto Ujian Nasional di Tengah Banjir
A
A
A
PEKALONGAN - Siswa SMPN 3 Tirto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa melaksanakan ujian nasional (UN) di tengah banjir, Selasa (2/5/2017). Banjir ini berasal dari naiknya permukaan air laut atau rob dan diperparah dengan hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir.
Para siswa ini harus berjibaku saat jalan menuju sekolah dan ruang kelas yang banjir. Peralatan ujian juga harus dibawa dengan tas plastik agar tidak basah. Mereka tak mengenakan sepatu, hanya memakai sandal bahkan ada yang tak mengenakan alas kaki .
Ujian nasional tetap dilaksanakan di tempat yang banjir ini, karena tak ada ruang lain yang kering. Siswa diminta agar hati-hati membawa peralatan belajar seperti buku dan alat tulis.
Husni Mubarok, salah satu siswa, mengaku terganggu dengan banjir yang terus merendam sekolah ini sejak beberapa bulan terakhir. Dia khawatir soal UN atau lembar jawaban jatuh ke air sehingga rusak.
"Banjir ini sudah lama dan hari ini semakin besar, hal ini sangat mengganggu saat ujian nasional berlangsung. Namun kami tetap bersemangat mengerjakan soal, meski harus hati- hati karena khawatir jatuh ke air bisa basah bahkan rusak," kata Husni Mubarok.
Kepala SMPN 3 Tirto Pekalongan Noriko Candra Khaerani mengatakan, sebanyak 122 siswa kelas 9 mengikuti ujian nasional. "Ujian nasional berjalan dengan lancar, seluruh siswa hadir. Ujian terpaksa dilakukan di tengah banjir dan harus ekstrahati-hati agar tidak basah baik soal, jawaban, maupun alat tulis. Sebanyak tiga ruang terendam banjir, sedang yang empat ruang lumayan kering."
Untuk diketahui, genangan di sekolah ini tak pernah surut sejak setahun terakhir. Seluruh ruangan kelas, kantor guru, hingga selasar terendam antara 15 sampai 30 cm. Kegiatan belajar mengajar pun terganggu.
Para siswa ini harus berjibaku saat jalan menuju sekolah dan ruang kelas yang banjir. Peralatan ujian juga harus dibawa dengan tas plastik agar tidak basah. Mereka tak mengenakan sepatu, hanya memakai sandal bahkan ada yang tak mengenakan alas kaki .
Ujian nasional tetap dilaksanakan di tempat yang banjir ini, karena tak ada ruang lain yang kering. Siswa diminta agar hati-hati membawa peralatan belajar seperti buku dan alat tulis.
Husni Mubarok, salah satu siswa, mengaku terganggu dengan banjir yang terus merendam sekolah ini sejak beberapa bulan terakhir. Dia khawatir soal UN atau lembar jawaban jatuh ke air sehingga rusak.
"Banjir ini sudah lama dan hari ini semakin besar, hal ini sangat mengganggu saat ujian nasional berlangsung. Namun kami tetap bersemangat mengerjakan soal, meski harus hati- hati karena khawatir jatuh ke air bisa basah bahkan rusak," kata Husni Mubarok.
Kepala SMPN 3 Tirto Pekalongan Noriko Candra Khaerani mengatakan, sebanyak 122 siswa kelas 9 mengikuti ujian nasional. "Ujian nasional berjalan dengan lancar, seluruh siswa hadir. Ujian terpaksa dilakukan di tengah banjir dan harus ekstrahati-hati agar tidak basah baik soal, jawaban, maupun alat tulis. Sebanyak tiga ruang terendam banjir, sedang yang empat ruang lumayan kering."
Untuk diketahui, genangan di sekolah ini tak pernah surut sejak setahun terakhir. Seluruh ruangan kelas, kantor guru, hingga selasar terendam antara 15 sampai 30 cm. Kegiatan belajar mengajar pun terganggu.
(zik)