Mbah Gotho, Orang Tertua di Dunia Hembuskan Napas Terakhir

Senin, 01 Mei 2017 - 15:41 WIB
Mbah Gotho, Orang Tertua di Dunia Hembuskan Napas Terakhir
Mbah Gotho, Orang Tertua di Dunia Hembuskan Napas Terakhir
A A A
SRAGEN - Soedimejo Alias Suparman orang tertua di dunia asal Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen meghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (30/4/2017) petang. Pria yang akrab disapa mbah Gotho itu meninggal dunia pada usia 146 tahun.

Cucu mbah Gotho, suwarni mengatakan kakeknya meninggal pada Minggu sore sekitar pukul 18.00 WIB. Mbah Gotho meninggal karena kondisi fisiknya yang terus menurun sejak beberapa waktu terakhir.

Beberapa waktu yang lalu sang kakek juga sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

Perawatan sempat membuat kondisi sang kakek membaik. Akan tetapi perawatan tidak bisa membuat sang kakek pulih seperti sedia kala.

Tim dokter dari RSUD Sragen sempat meminta agar orang yang diyakini sebagai yang tertua di dunia itu menjalani perawatan untuk sementara waktu.

Namun sang kakek enggakm menuruti saran tim dokter dan memilih untuk dibawa pulang ke rumahnya. Setelah beberapa hari beristirahat di rumah lahirnya sang kakek meninggal pada minggu petang. "Sekitar maghrib si mbah meninggal dunia," ucapnya, melalui Sambungan Telepon.

Suwarni mengatakan sebelum meninggal, kakeknya tidak meminta apa-apa. Tidak ada pesan khusus yang disampaikan oleh sang kakek kepada anak cucunya. Hanya saja sang kakek meminta agar ia dimakamkan menggunakan peti mati.

Jika peti yang disiapkan beberapa waktu yang lalu sudah tidak bisa digunakan, maka disuruh untuk membeli peti mati yang baru.

Peti mati itu sudah disiapkan oleh orang tertua di dunia itu sejak belasan tahun yang lalu. Kala itu sang kakek merasa tinggal menunggu waktu untuk meninggal dunia.

Apalagi usianya yang sudah diatas rata-rata orang Indonesia. Namun Tuhan berkhendak lain dan sang kakek baru meninggal dunia saat ini.

"Pemakaman si mbah dilakukan pada Senin siang di Tempat Pamakaman Umum (TPU) Desa Cemeng, upacara pemakaman dilakukan dengan cara nasrani," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mbah Gotho diyakini berusia 146 tahun. Hal itu sesuai dengan data yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dimiliki.

Usia tersebut diyakini benar adanya karena sang kakek tersebut pernah mengalami masa penjajahan hingga Indonesia Merdeka. Tidak hanya itu saja, usia cucu-cucu sang kakek juga sudah beranjak tua saat ini.

Semasa masih hidup, Mbah Gotho memiliki cita-cita yang unik. Ia berkeinginan untuk meninggal secepatnya.

Menurutnya dia sudah lelah hidup di dunia dan ingin segera meninggal dunia. "Kalau ditanya punya keinginan apa, pasti si mbah pingin meninggal dunia," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8232 seconds (0.1#10.140)