Ribuan Buruh di Jabar Pusatkan May Day di Gedung Sate
A
A
A
BANDUNG - Ribuan buruh memusatkan kegiatan May Day di depan Gedung Sate Bandung Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Senin (1/5/2017).
Berdasarkan pantauan di lapangan, Buruh tumplek berkumpul di depan Gedung sate, dengan begitu pihak kepolisian menutup Jalan Diponegoro mulai dari Belokan Jalan Gasibu -Jalan Diponegoro, dan Arah Jalan sentot aji, ke Jalan Diponegoro.
Ketua PD FSP TSK SPSI Jabar Roy Jinto Ferianto mengatakan buruh yang datang ada sekitar 5.000-6.000 dari berbagai daerah di Jawa barat untuk memperingati May Day.
"Kita ingin hari ini adalah momentum perjuangan temen teman buruh. Dengan berbagai tuntutan yang kita sampaikan," jelasnya, Senin (1/5/2017).
Beberapa tuntutan yang disampaikan yakni, penolakan revisi UU 13 dan Pencabutan PP 78."Dan kita juga meminta agar dicabut yang namanya ump 2017 yang sudah ditetapkan gubernur," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya pun meminta mengenai pelayanan BPJS, dan rumah sakit. Juga stuktur skala upa dan upah sektor yang hingga saat ini belum dikeluarkan SK oleh Gubernur, salah satunya Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Kota Bandung. "Sampai saat ini belum keluar SK nya, ini membuat kita menyuarakan tuntutan lokal," jelasnya.
Pihaknya berharap dengan aksi buruh yang dilakukan di Gedung sate hari ini, Gubernur dapat merespon cepat tuntutan buruh.
"Kepada Gubernur sehingga hari ini kita berharap Gubernur setelah mayday ini segera menetapakan upah sektor," jelasnya.
Pihaknya pun menolak pemagangan tenaga kerja asing dan pembatasan perda cukai rokok.
"Karena anggota kita pun ada di sektor tembakau, sektor rokok sekitar 6 juta anggota di seluruh Indonesia. Kalau di Jabar sekitar 30 ribuan . Kalau ini dibatasi tentu kita mengalami penurunan dan membuat PHK besar besaran," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Buruh tumplek berkumpul di depan Gedung sate, dengan begitu pihak kepolisian menutup Jalan Diponegoro mulai dari Belokan Jalan Gasibu -Jalan Diponegoro, dan Arah Jalan sentot aji, ke Jalan Diponegoro.
Ketua PD FSP TSK SPSI Jabar Roy Jinto Ferianto mengatakan buruh yang datang ada sekitar 5.000-6.000 dari berbagai daerah di Jawa barat untuk memperingati May Day.
"Kita ingin hari ini adalah momentum perjuangan temen teman buruh. Dengan berbagai tuntutan yang kita sampaikan," jelasnya, Senin (1/5/2017).
Beberapa tuntutan yang disampaikan yakni, penolakan revisi UU 13 dan Pencabutan PP 78."Dan kita juga meminta agar dicabut yang namanya ump 2017 yang sudah ditetapkan gubernur," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya pun meminta mengenai pelayanan BPJS, dan rumah sakit. Juga stuktur skala upa dan upah sektor yang hingga saat ini belum dikeluarkan SK oleh Gubernur, salah satunya Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Kota Bandung. "Sampai saat ini belum keluar SK nya, ini membuat kita menyuarakan tuntutan lokal," jelasnya.
Pihaknya berharap dengan aksi buruh yang dilakukan di Gedung sate hari ini, Gubernur dapat merespon cepat tuntutan buruh.
"Kepada Gubernur sehingga hari ini kita berharap Gubernur setelah mayday ini segera menetapakan upah sektor," jelasnya.
Pihaknya pun menolak pemagangan tenaga kerja asing dan pembatasan perda cukai rokok.
"Karena anggota kita pun ada di sektor tembakau, sektor rokok sekitar 6 juta anggota di seluruh Indonesia. Kalau di Jabar sekitar 30 ribuan . Kalau ini dibatasi tentu kita mengalami penurunan dan membuat PHK besar besaran," jelasnya.
(nag)