Diterjang Longsor Rumah Darni Rata dengan Tanah

Sabtu, 29 April 2017 - 21:48 WIB
Diterjang Longsor Rumah...
Diterjang Longsor Rumah Darni Rata dengan Tanah
A A A
BANDUNG BARAT - Keluarga Darni (45), warga Kampung Epen RT 03/04 Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah terpaksa harus merelakan tempat tinggalnya setelah diterjang longsor. Lahan kebun tersebut ambrol, diduga akibat luapan air selokan yang mengalir diatasnya saat hujan besar turun.

Dari pantauan di lokasi, rumah keluarga Darni yang berada diantara lahan perkebunan tersebut, hanya berukuran 4 meter X 6 meter persegi berbentuk rumah panggung dengan anyaman bilik. Akibat terjangan material tanah itu, rumah Darni pun kini telah dibongkar menjadi tanah lapang.

Sisa-sisa terjangan material tanah dari lahan kebun yang lokasinya lebih tinggi dari rumah warga tersebut, masih tampak terlihat. Barang-barang yang terselematkan tampak dipindahkan ke rumah yang berada disebelahnya.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, Jumat (28/04/2017), tak lama berselang setelah hujan besar reda. Darni yang tinggal bersama istri, dua anaknya, satu menantu dan satu cucunya tersebut, saat kejadian tepat sedang berada di dalam rumahnya.

Mereka yang sedang berkumpul tiba-tiba dikagetkan dengan bunyi terjangan tanah yang mengenai dapur rumahnya. Akibatnya, rumah Darni pun miring nyaris ambruk.

Sontak keluarga Darni pun langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Meski tidak ada korban jiwa namun akibat longsoran tanah tersrbut, keluarga Darni terpaksa harus meninggalkan semua barang-barang yang ada di dalam rumahnya karena kondisi cuaca dan menjelang malam.

"Saya waktu itu lagi 'siduru' di samping dapur, kalau istri dan anak-anak saya sama cucu lagi di tengah rumah. Pas dengar bunyi di dapur dan rumah hampir ambruk keluarga saya langsung keluar semua, saya juga lari ke tengah rumah kemudian keluar ke halaman rumah," terangnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (29/4/2017).

Dia menuturkan, longsoran material tanah dari lahan kebun yang menimpa rumahnya tersebut, diduga karena adanya luapan air selokan yang mengalir dari atas kebun saat hujan besar turun.

Akibatnya, air selokan itu mengikis tanah hingga menyebabkan ambrolnya lahan kebun yang dialiri air tersebut.

"Di atas lahan kebun ini kan ada selokan, nah pas hujan besar airnya meluap lalu mengalir ke lahan kebun, mungkin karena tanah di lahan kebun tidak stabil jadinya tanahnya ambrol," terangnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3103 seconds (0.1#10.140)