Program Gema D'Smart, Resep Kabupaten Matra Memajukan Desa

Sabtu, 29 April 2017 - 07:32 WIB
Program Gema DSmart,...
Program Gema D'Smart, Resep Kabupaten Matra Memajukan Desa
A A A
PASANGKAYU - Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Sulawesi Barat sukses menggerakkan partisipasi publik dalam pembangunan desa dengan menggelar program Gema D’Smart. Dengan program itu, semua pihak dilibatkan dalam pembangunan.

Usia Matra saat ini baru 16 tahun. Tetapi, pembangunan di Matra kini telah bergerak sangat maju. Masyarakat kabupaten yang beribu kota di Pasangkayu ini telah memperoleh berkah dari pemekaran wilayah ini dari daerah induknya, Kabupaten Mamuju.

Tentu saja kemajuan kabupaten muda ini ada resepnya. Resep tersebut tidak lain dan tak bukan adalah Gema D’Smart yang merupakan kependekan dari Gerakan Membangun Desa Sejahtera, Mandiri, dan Bermartabat.

Gerakan ini mulai dirilis pada 2010 silam, berbarengan dengan naiknya Agus Ambo Djiwa menjadi bupati Matra. Dengan penekanan program yang makin terfokus, Gema D’Smart tetap dilaksanakan pada periode kepemimpinan Bupati Agus yang kedua, yakni periode 2015-2020.

Penekanan Gema D’Smart saat ini antara lain peningkatan akses layanan kesehatan, peningkatan akses pendidikan, peningkatan produktivitas pertanian, dan pengembangan UMKM. Kegiatan ini dianggap sebuah ide gagasan yang tepat dalam upaya pembangunan masyarakat perdesaan.

Inti dari Gema D’Smart atau Desa Smart adalah mengajak masyarakat ikut berpartisipasi secara bergotong royong dalam mendukung percepatan pembangunan di perdesaan. Program Desa Smart dilaksanakan dengan membangun sistem kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar pembangunan masyarakat yang sedang dipacu dapat semakin ditingkatkan.

Yang pasti, Smart telah menghasilkan banyak kemajuan. ”Banyak kegiatan yang dilaksanakan pada program Desa Smart di antaranya peningkatan penyuluhan pendidikan, kesehatan, hukum, keahlian kerja, dan lainnya,” kata Agus Ambo Djiwa di Pasangkayu.

Sehingga tidak heran jika semua pihak, termasuk aparat kepolisian, kejaksaan, pejabat dari Kantor Urusan Agama (KUA) dan SKPD lainnya ikut terlibat dalam program ini.

Program Gema D'Smart, Resep Kabupaten Matra Memajukan Desa


Bupati Agus Ambo Djiwa sendiri memberikan beberapa makna lain dari kata Smart ini. Pertama, Smart adalah singkatan dari visi pembangunan (2010-2015) Sejahtera-Mandiri-Bermartabat/Sejahtera-Maju-Bermartabat (2016-2021).

Makna kedua, Smart juga merupakan akronim dari Fokus Pembangunan Kabupaten Mamuju Utara, yakni Sistem-Manusia-Alam-Ruang-Teknologi. Terakhir, Smart sebagai filosofi dan simbolisasi kesatuan trimatra (Kekuasaan-Ketuhanan-Kemanusiaan): Saoraja, Masjid dan Alun-alun.

Artinya, semua orang harus terlibat aktif dan mengambil peran dalam mengejar kemajuan bagi wilayahnya. Kegiatan ini telah berulang kali mendapatkan apresiasi karena dianggap sebagai cara yang efektif untuk membangun perdesaan. “Pemerintah pusat juga memberikan apresiasi dan bahkan menjadi program percontohan secara nasional,” ujar Agus.

Berkat layanan ini, banyak kegiatan pembangunan yang sukses dijalankan. Dalam praktiknya, kegiatan Desa Smart tak hanya memberikan layanan kepada masyarakat, tapi juga menjadi ajang silaturahmi antara pejabat dengan masyarakat.

Pada kesempatan seperti itu, masyakarat mendapat berbagai layanan yang dilaksanakan di tenda-tenda. Ada layanan KTP, kartu keluarga, dan sebagainya. Intinya kegiatan ini dijadikan ajang untuk memperpendek jarak pelayanan antara masyarakat dengan birokrasi.

Dengan gotong royong, pemerintah dan masyarakat membangun aneka infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Jarak sosial, yang menggambarkan kesenjangan antarwilayah, juga dipersempit lewat kegiatan ini. Yang tak kalah penting, Gema D’Smart juga mendekatkan pelayanan karena para pejabat dapat berinteraksi dengan masyarakat sehingga dapat saling mendengar dan berinteraksi langsung.

Dalam beberapa kali kegiatan Gema D’Smart, keakraban antara para pejabat dan rakyat memang terlihat selama Gema D’Smart berlangsung. Saat sosialisasi, mereka makan bersama. Bahkan saat malam keakraban, mereka bisa menarikan Dero, sebuah tarian khas Sulawesi yang menggambarkan semangat persatuan.

Belakangan, acara ini bahkan sudah dikemas menjadi sebuah paket wisata. Para turis tak hanya menikmati panorama perdesaan, berkemah bersama masyarakat setempat, tapi juga akan diajak berkeliling perkebunan sawit serta melihat aktivitas masyarakat pedesaan yang lain.

Lewat paket turisme yang merupakan bonus dari acara Gema D’Smart ini, para perajin oleh-oleh di Matra dapat menjajakan produk mereka. Matra sudah lama dikenal sebagai penghasil abon sapi yang lezat.

Sebagian besar penduduk Matra memang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Kelapa sawit, kelapa, dan jeruk merupakan produk unggulan mereka. Meski demikian, peranan sektor kerajinan dan pengolahan makanan dalam perekonomian sudah mulai membesar.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7471 seconds (0.1#10.140)