Pasar Bitung Berdarah, Penjual Sayur Tewas Ditikam Suami
A
A
A
Seorang penjual sayur Farida Abdul (39) yang biasa berjualan di pasar Winenet, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung tewas mengenaskan.
Ironisnya, korban tewas setelah ditikam oleh suaminya berinisial BH alias Bahrun (42) di lorong tiga, bangunan pasar terbesar di Kota Bitung, selasa (18/4/2017) jelang subuh.
Menurut Sultan jufri (46) anggota keamanan Pasar Winenet yang juga saksi kejadian berawal saat dirinya yang sedang melakukan ronda di dalam pasar mendengar teriakan minta tolong dari arah lorong tiga.
"Setelah mendengar orang berteriak, ibu ini (korban) lari melewati saya namun sekitar 20 meter kemudian jatuh," tuturnya.
Jufri mengaku mendekat, namun setelah melihat korban bersimbah darah dengan luka di pinggang sebelah kiri, kemudian berinisiatif kembali ke lokasi awal teriakan dan menemukan Bahrun yang saat itu hendak mencoba lari menggunakan motor bebek.
"Melihat gelagat ini saya kontan menahan tangan Bahrun apalagi dia (diduga pelaku) sangat mencurigakan. Saat tangannya saya tahan saya melihat sebilah pisau dengan panjang sekira 50 centimeter yang penuh darah disembunyikan di bawah meja lapak," tuturnya.
Jufri kemudian berinisiatif memanggil Polisi. "Setelah menyerahkan pelaku kepada Polisi. Teman saya yang dua orang membawa korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut namun katanya sudah meninggal dalam perjalanan," jelasnya.
Kapolsek Aertembaga Iptu Fandi Ba'u yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian pembunuhan tersebut.
"Kasusnya dalam penyidikan. Untuk lebih jelasnya. Pak Kapolres Bitung nanti sore akan menggelar jumpa pers pengungkapan kasus ini," pungkasnya.
Ironisnya, korban tewas setelah ditikam oleh suaminya berinisial BH alias Bahrun (42) di lorong tiga, bangunan pasar terbesar di Kota Bitung, selasa (18/4/2017) jelang subuh.
Menurut Sultan jufri (46) anggota keamanan Pasar Winenet yang juga saksi kejadian berawal saat dirinya yang sedang melakukan ronda di dalam pasar mendengar teriakan minta tolong dari arah lorong tiga.
"Setelah mendengar orang berteriak, ibu ini (korban) lari melewati saya namun sekitar 20 meter kemudian jatuh," tuturnya.
Jufri mengaku mendekat, namun setelah melihat korban bersimbah darah dengan luka di pinggang sebelah kiri, kemudian berinisiatif kembali ke lokasi awal teriakan dan menemukan Bahrun yang saat itu hendak mencoba lari menggunakan motor bebek.
"Melihat gelagat ini saya kontan menahan tangan Bahrun apalagi dia (diduga pelaku) sangat mencurigakan. Saat tangannya saya tahan saya melihat sebilah pisau dengan panjang sekira 50 centimeter yang penuh darah disembunyikan di bawah meja lapak," tuturnya.
Jufri kemudian berinisiatif memanggil Polisi. "Setelah menyerahkan pelaku kepada Polisi. Teman saya yang dua orang membawa korban ke Rumah Sakit Angkatan Laut namun katanya sudah meninggal dalam perjalanan," jelasnya.
Kapolsek Aertembaga Iptu Fandi Ba'u yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian pembunuhan tersebut.
"Kasusnya dalam penyidikan. Untuk lebih jelasnya. Pak Kapolres Bitung nanti sore akan menggelar jumpa pers pengungkapan kasus ini," pungkasnya.
(nag)